Rabu 10 Mar 2021 19:49 WIB

Gelar Raker, Pemuda PUI Soroti 7 Isu Besar di Tanah Air

Ada kontruksi ulang perjalanan Pemuda PUI sebagai gerakan pemuda dan kepeloporannya.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
PP Pemuda PUI menggelar upgrading dan rapat kerja PP Pemuda PUI masa khidmat 2021-2024 di Jakarta.
Foto: Istimewa
PP Pemuda PUI menggelar upgrading dan rapat kerja PP Pemuda PUI masa khidmat 2021-2024 di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PP Pemuda PUI menggelar upgrading dan rapat kerja PP Pemuda PUI masa khidmat 2021-2024 di Jakarta. Tema raker kali ini 'Rekonstruksi Gerakan Pemuda PUI sebagai Pelopor Perbaikan Umat'.

Menurut Ketua Umum PP Pemuda PUI Kana Kurniawan, tema besar ini ada kontruksi ulang perjalanan Pemuda PUI sebagai gerakan pemuda dan kepeloporannya memperbaiki umat. "Dalam Raker, terdapat isu-isu besar yang menjadi perhatian PP Pemuda PUI. Kami menyusunnya dalam 7 point," ujar Ketua Umum PP Pemuda PUI Kana Kurniawan, Rabu (10/3).

Kana menjelaskan, Pemuda PUI menyoroti berbagai hal. Yakni, dari mulai terjadinya polarisasi pemuda, korban pandemi covid 19 hingga mengajak OKP Islam dan kebangsaan bersatu. Berikut point lengkapnya:

1. Pemuda PUI yang ikut serta mendirikan bangsa ini akan terus bekerja dalam rangka merawat, membersamai dan berkontribusi kepada kemajuan bangsa. Sejak tahun 1917 hingga sekarang, Pemuda PUI terus bekerja umat dan bangsa.

2. Atas dasar pemenuhan janji-janji kemerdekaan, Pemuda PUI mendorong terciptanya kesejahteraan, keadilan semua aspek kehidupan dan kedaulatan negara. Negara harus kuat, mandiri dan terhormat di mata duni internasional.

3. Di tengan terjadinya polarisasi, Pemuda PUI mengajak seluruh elit politik dan pemerintah melakukan rekonsiliasi hingga ke akar rumput. Pembelahan sebagai efek pilpres 2019 harus disudahi karena menghambat kemajuan dan persatuan bangsa. Persatuan harus lebih diutamakan daripada ego kepentingan pribadi dan kelompok.

4. Saat pendemi masih berlangsung dan korban jiwa terus berjatuhan, ekonomi terpuruk, bencana di mana-mana, kriminalitas meningkat dan lain sebagainya harus jadi momentum introspeksi bersama. Baik masyarakat, pemerintah, penegak hukum dan semua komponen bangsa. Apa dan kenapa, musibah berat ini terus berdatangan. Apa kesalahan kita terhadap sesama, terhadap alam dan kebijakan untuk rakyat.

5. Stigma-stigma dari polarisasi, dari isu-isu anti Pancasila, ekstrimisme, terorisme yang dilakukan buzer-buzer hingga banyaknya kasus rasisme harus dihentikan. Ini cara-cara yang tidak terpuji dan menyebabkan luka yang semakin menganga. Satu dengan lainnya harus saling menghormati dan menghargai. Apalagi ketidaksukaan membawa kepada rasisme yang memudarkan kekuatan persaudaraan dalam keragaman.

6. Pemuda PUI mengajak seluruh OKP Islam dan kebangsaan untuk bersatu. Tidak mudah dipecah oleh kelompok-kelompok yang menghendaki elemen bangsa bersatu. Pemuda, Mahasiswa dan Pelajar harus kuat ikatannya. Sebab kekuatan kesatuan itulah yang akan menjadikan bangsa ini kokoh dan maju. 

7. Pemuda PUI melihat era disrupsi harus jadi peluang, bukan penghalang. Kita harus memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melahirkan anak-anak muda brilian, melahirkan banyak star up, selebgram, youtuber dengan konten perbaikan dan inspiratif. Cara lama menghadapi jaman harus dirubah ke cara digitalisasi yang ditopang oleh ilmu agama, ilmu pengetahuan, dan akhlak.

Acara yang berlangsung khidmat tersebut, menurut Kana, mengangkat tema: Rekonstruksi Gerakan Pemuda PUI sebagai Pelopor Perbaikan Umat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement