Rabu 10 Mar 2021 16:22 WIB

PUPR Segera Bangun Jembatan Permanen di Pantura Bekasi

Jembatan di Jalan Raya Pacing, Pantura Bekasi, ambles diterjang banjir bulan lalu.

Sejumlah kendaraan melintasi jembatan berbahan rangka baja atau bailey di Jalan Raya Pacing yang amblas akibat banjir luapan sungai Citarum di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (1/3/2021). Jembatan bailey tersebut berguna untuk mengurai kepadatan lalu lintas kendaraan menuju ke Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.
Foto: ANTARA / Fakhri Hermansyah
Sejumlah kendaraan melintasi jembatan berbahan rangka baja atau bailey di Jalan Raya Pacing yang amblas akibat banjir luapan sungai Citarum di Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (1/3/2021). Jembatan bailey tersebut berguna untuk mengurai kepadatan lalu lintas kendaraan menuju ke Kabupaten Karawang dan Kabupaten Bekasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR mulai melakukan pembangunan jembatan permanen di Jalur Pantura Bekasi, tepatnya Jalan Raya Pacing, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, yang ambles diterjang banjir pada Februari 2021.

"Mulai kemarin sudah dimulai perbaikan jembatan Pacing yang ambles secara permanen," kata Pejabat Pembuat Komitmen 1.5 PJN Wilayah I Jawa Barat Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR Andy Suryanto di Cikarang, Rabu (10/3).

Andy mengatakan pembangunan jembatan secara permanen dimulai dengan melakukan pembongkaran jembatan eksisting atau jembatan yang sudah amblas tersebut. Pembongkaran jembatan di Jalur Pantura itu terlebih dahulu dilakukan di akses menuju arah Jakarta mulai hari ini juga secara bertahap.

"Jadi dimulai pembangunan jembatan permanen di jalan arah Jakarta. Bergantian agar akses jalan tetap bisa dilewati melalui jembatan darurat atau bailey yang sudah terpasang," katanya.

Selain itu, kata dia, mobilisasi borepile juga sudah dilakukan hari ini dengan penyetingan alat borepile dan diperkirakan besok sudah mulai dilakukan kegiatan borepile.

"Selama proses pembangunan akan dilakukan sistem contraflow. Rambu-rambu akan dipasang, kami juga berkoordinasi dengan petugas kepolisian dan dinas perhubungan," katanya.

Dia menyebut pembangunan jembatan permanen ini dilakukan sesegera mungkin demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan mengingat jalur amblesnya jembatan ini merupakan jalur utama perekonomian di wilayah utara Pulau Jawa. Kementerian PUPR sudah melakukan antisipasi kelancaran lalu lintas dengan membangun jembatan darurat berbahan rangka baja atau bailey.

"Jembatan bailey untuk sementara saja agar lalu lintas tidak terhambat sehingga aktivitas ekonomi tetap berjalan," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement