Selasa 09 Mar 2021 22:40 WIB

Gubernur Jabar Relakan Rumah Dinas Jadi Tempat Vaksinasi

Ridwan Kamil berharap aksinya meminjamkan kediaman untuk vaksinasi ditiru

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil merelakan rumah dinasnya Gedung Pakuan menjadi tempat untuk vaksinasi massal. (ilustrasi)
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil merelakan rumah dinasnya Gedung Pakuan menjadi tempat untuk vaksinasi massal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil merelakan rumah dinasnya Gedung Pakuan menjadi tempat untuk vaksinasi massal. Menurut Ridwan Kamil, rumah dinasnya dijadikan tempat vaksinasi karena ada gedung olah raga dan halamannya luas.

"Saya memberikan contoh yang sama di rumah dimana Gubernur Jabar pun direlakan jadi tempat vaksinasi massal rakyat Jabar. Dimulai besok tokoh-tokoh di Jabar dulu, Mang Ihin tokoh-tokoh besar semuanya itu akan diatur untuk disuntuk vaksinasi di sini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil, kepada wartawan, Selasa (9/3).

Baca Juga

Menurut Emil, setelah para tokoh beres, terus saja Gedung Pakuan akan dipergunakan sebagai tempat vaksinasi. Ia berharap, semua bisa mengikuti. "Mudah-mudahan diikuti kepala daerah yang lain. Yakni, gedung yang besar dimanfaatkan. TNI/Polri juga diinsitruksikan di gedung-gedung," katanya.

Emil menjelaskan, gedung-gedung harus digunakan untuk vaksinasi supaya menaikkan dari kemampuan 22 ribu per hari menjadi 150 ribu per hari. Bahkan, kalau bisa 150 ribu perhari target vaksinasi bisa selesai di akhir tahun.

"Vaksinasi di Pakuan dimulai besok. Besok sekitar dengan pasangannya sekitar 150-an," katanya.

Emil mengatakan, ia sudah menghitung kecepatan hari ini di Jabar masih rendah untuk vaksinasi masih di rentang 22 ribu per hari. Kalau mau naik, harus di 150 ribu per hari. Tapi, ini pun tak akan tercapai bila hanya mengandalkan Puskesmas saja karena tidak cukup.

"Kami mengimbau semua institusi yang punya gedung besar untuk membantu kami meminjamkan gedung-gedungnya sebagai sentra vaksinasi," katanya.

Terkait ketersediaan vaksin, Emil mengatakan saat ini relatif aman. Tahap dua ini ada enam juta target yang divaksin Lansia dan petugas publik, termasuk wartawan itu enam juta sudah siap tidak ada masalah.

"Masalah kita bukan dari ketersediaan vaksin, tapi dari metoda mempercepat target. Karena vaksin ada kadaluarsanya, sejak hari pertama diproduksi, itu enam bulan kadaluarsanya," katanya.

Menurutnya, vaksin yang baru diproduksi enam bulan lewat akan mubazir. "Padahaal ingin punya vaksin susah, punya duit aja belum tentu bisa beli vaksin," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement