Rabu 10 Mar 2021 03:33 WIB

Pembangunan Jalur Ganda Paledang-Cicurug Berlanjut

Pembangunan double track Bogor-Sukabumi sendiri sudah mencapai 75 persen.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Stasiun Bogor Paledang yang nantinya melayani kereta jalur double track Bogor-Sukabumi.
Foto: Antara
Stasiun Bogor Paledang yang nantinya melayani kereta jalur double track Bogor-Sukabumi.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—-Direktorat Jenderal Perkeretaapian telah melaksanakan pembayaran uang kerahiman terhadap warga di Kelurahan Empang dan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor yang terdampak pembangunan jalur ganda kereta api Bogor-Sukabumi. Besaran uang materi yang diberikan yakni sebesar Rp 15,7 miliar.

Kepala Balai Besar Perkeretaapian Wilayah Jawa Bagian Barat, Erni Basri menjelaskan, terdapat 713 bidang tanah yang sudah dibayarkan. Dengan rincian, 517 bidang terdapat di Kelurahan Empang dan 196 bidang di Kelurahan Batutulis.

“Kalau yang terakhi ini 713 itu sudah clear semua, nilai materi itu yang terakhir seminggu Rp 15,7 miliar. Tadi masyarakat sangat berterimakasih dan mereka sangat senang,” ujar Erni ketika ditemui di Stasiun Batutulis, Selasa (9/3).

Erni mengatakan, dalam sepekan ini, penertiban harus sudah selesai. Sehingga, Balai Besar Perkeretaapian bisa meletakkan alat-alat beserta material di lokasi pembangunan agar pekerjaan bisa segera dilanjut.

Selain itu, Erni mengaku telah berkoordinasi dengan Pemkot Bogor untuk mengatur warga di wilayah tersebut. “Saya kira kalau yang dampak, dari Pemda sudah memberikan sinergi bagaimana mengatur warga dan warga manut saja,” tuturnya.

Erni menambahkan, pembangunan jalur ganda Bogor-Sukabumi sendiri sudah mencapai 75 persen. Pembangunan segmen Paledang-Cicurug diketahui sudah mencapai wilayah Cicurug.

Di lokasi yang sama, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim mengatakan, saat ini beberapa bangunan di kawasan Batutulis sudah mulai dibongkar. Pembongkaran tersebut dilakukan untuk mendukung penataan di kawasan tersebut.

Menurutnya, kawasan Batutulis merupakan titik yang sangat krusial untuk Kota Bogor. Sehingga antara Pemkot Bogor dan Balai Perkeretaapian Jawa Barat harus melakukan berbagai sinkronisasi.

"Sinkronisasi ini meliputi penataan jalur atau jalan akses, yang kemungkinan harus kita geser. Dan selama ini mungkin masih berhimpitan dengan stasiun Batutulis maka kedepan dalam satu tahun ini, kita harus pikirkan sebuah rekayasa jalan," jelas Dedie usai meninjau kawasan tersebut.

Sehingga, beberapa pengerjaan di Stasiun Batutulis bisa lebih memiliki kesempatan untuk dikembangkan dan dibangun dengan fasilitas-fasilitas baru. Seperti misalnya, pembangunan power house, fly over baru, dan sebagainya."Kemudian, kita juga akan melakukan semacam koordinasi dengan pemerintah pusat. Dalam hal ini dengan Bappenas dan Kementerian PUPR yang nantinya berada persis di sebelah Istana Batutulis," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement