Selasa 09 Mar 2021 19:09 WIB

Calon Dirut BTN Diminta Fokus Program Rumah bagi MBR

Pemerintah diharapkan memilih dirut BTN yang mengerti industri perumahan rakyat

Rep: Novita Intan/ Red: Gita Amanda
Pemerintah diharapkan memilih dirut BTN yang mengerti industri perumahan rakyat
Foto: Yulius Satria Wijaya/ANTARA
Pemerintah diharapkan memilih dirut BTN yang mengerti industri perumahan rakyat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengembang perumahan menilai dalam masa pemulihan ekonomi nasional masa pandemi saat ini, sektor properti butuh sosok berpengalaman khususnya dalam bidang pembiayaan perumahan. Maka itu pemerintah diminta tidak salah pilih dalam menentukan sosok Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk, karena sangat terkait erat dengan industri perumahan Nasional sebagai program nawacita Presiden Joko Widodo.

“Dibutuhkan figur pemimpin yang berpengalaman dan tahu seluk beluk permasalahan mengenai rumah subsidi atau FLPP,” ujar Direktur Utama Citra Swarna Group Victor kepada wartawan, Selasa (9/3).

Baca Juga

Menurut Victor, BTN sangat butuh sosok berpengalaman selain karena kebutuhan pembiayaan yang besar bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), proses menjalankan restrukturisai bagi pengembang kecil juga tidak bisa dilakukan oleh orang yang tidak mengerti tentang kredit rumah rakyat.  

“Karena sejak awal memang bisnis BTN itu unik, sehingga dibutuhkan figur yang mengerti betul industri rumah rakyat dengan segala permasalahan dan solusinya,” katanya.

Maka itu dia berharap pemerintah akan memilih pemimpin BTN yang  mengerti dan berpengalaman mengenai pembiayaan rumah subsidi atau FLPP dan seluk beluk bisnis BTN. “Kalau tidak berpengalaman, yang repot nanti masyarakat berpenghasilan rendahnya sendiri yang jadi terbengkalai sebagaimana dimaksud dari tujuan program sejuta rumah,” jelasnya.

Sebaiknya, kata Victor, pemimpin BTN yang baru nanti sudah berpengalaman terutama di core bisnis perseroan. Pasalnya, saat ini sektor properti yang merupakan fokus utama bisnis Bank BTN menjadi salah satu tumpuan pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional.

“Sektor properti itu selain dari pada kebutuhan pokok, dengan berjalannya sektor properti, maka 170an usaha turunan lainnya ikut berjalan,” tegas Victor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement