Selasa 09 Mar 2021 18:46 WIB

Dana Kelolaan Reksa Dana Syariah MAMI Terbesar di Indonesia

Dari 29 produk reksa dana MAMI, sembilan diantaranya adalah produk syariah.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Reksa dana
Foto: beginnersinvest.com
Reksa dana

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) mengukuhkan posisinya sebagai Manajer Investasi pengelola aset reksa dana syariah terbesar di Indonesia. Director of Legal, Risk & Compliance Manulife Investment Management Justitia Tripurwasani menyampaikan reksa dana syariah MAMI menempati pangsa 11 persen di industri per 2020.

"MAMI mengelola dana reksa dana syariah terbesar di industri sekitar Rp 8,3 triliun per 2020, tertinggi di industri," katanya dalam Briefing Media MAMI, Selasa (9/3).

Baca Juga

Dari 29 produk reksa dana MAMI, sembilan diantaranya adalah produk reksa dana syariah. Salah satunya adalah produk berdenominasi dolar AS yakni Manulife Saham Syariah Golden Asia Dolar AS (MAGOLD) yang diluncurkan pada November 2020.

Direktur dan Chief Business Development and Advisory Officer, Heryadi Indrakusuma menyampaikan kebutuhan masyarakat akan instrumen investasi dalam denominasi mata uang asing terutama dolar AS semakin tinggi. Produk ini sebagai salah satu diversifikasi investasi dengan pasar yang spesifik yakni India dan China.

"Pertumbuhan Magold sendiri cukup signifikan saat ini sudah mencapai Rp 400 miliar AUMnya," kata dia.

Saat ini, total kontribusi AUM reksa dana syariah mencapai 17 persen terhadap total dana kelolaan reksa dana MAMI. Diharapkan pencapaian tersebut bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan pada tahun ini. Mengingat pertumbuhan industri reksa dana syariah mencapai 33,5 persen pada 2020 lalu.

MAMI juga merupakan Manajer Investasi dengan dana kelolaan terbesar di industri dengan total dana kelolaan atau asset under management (AUM) MAMI sebesar Rp 97,2 triliun pada Desember 2020. Jumlah tersebut meningkat 30 persen dari tahun lalu. AUM reksa dana MAMI tumbuh sebesar 66,2 persen atau Rp 19,7 triliun, menjadi sebesar Rp 49,4 triliun.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement