Petugas manggala agni berusaha memadamkan api saat apel kesiapsiagaan personil dan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kebun Raya Sriwijaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (9/3/2021). Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Pemprov Sumsel menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak 1 Maret 2021 dengan menyiagakan 1.000 pasukan yang terdiri dari TNI -Polri, BPBD, Manggala Agni dan 700 personil pemadam kebakaran (RPK), 42 Tim Reaksi Cepat (TRC), 583 Masyarakat Peduli Api (MPA) dari perusahaan swasta APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya. (FOTO : Antara/Nova Wahyudi)
Petugas Manggala Agni berusaha memadamkan api saat apel kesiapsiagaan personel dan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kebun Raya Sriwijaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (9/3/2021). Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Pemprov Sumsel menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak 1 Maret 2021 dengan menyiagakan 1.000 pasukan yang terdiri dari TNI -Polri, BPBD, Manggala Agni dan 700 personel pemadam kebakaran (RPK), 42 Tim Reaksi Cepat (TRC), 583 Masyarakat Peduli Api (MPA) dari perusahaan swasta APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya. (FOTO : Antara/Nova Wahyudi)
Petugas Manggala Agni berusaha memadamkan api saat apel kesiapsiagaan personel dan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kebun Raya Sriwijaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (9/3/2021). Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Pemprov Sumsel menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak 1 Maret 2021 dengan menyiagakan 1.000 pasukan yang terdiri dari TNI -Polri, BPBD, Manggala Agni dan 700 personel pemadam kebakaran (RPK), 42 Tim Reaksi Cepat (TRC), 583 Masyarakat Peduli Api (MPA) dari perusahaan swasta APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya. (FOTO : Antara/Nova Wahyudi)
Petugas Regu Pemadam Kebakaran (RPK) memeriksa peralatan saat apel kesiapsiagaan personel dan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kebun Raya Sriwijaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (9/3/2021). Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Pemprov Sumsel menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak 1 Maret 2021 dengan menyiagakan 1.000 pasukan yang terdiri dari TNI -Polri, BPBD, Manggala Agni dan 700 personel pemadam kebakaran (RPK), 42 Tim Reaksi Cepat (TRC), 583 Masyarakat Peduli Api (MPA) dari perusahaan swasta APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya. (FOTO : Antara/Nova Wahyudi)
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru (kanan atas) memeriksa pasukan saat memimpin apel kesiapsiagaan personel dan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kebun Raya Sriwijaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (9/3/2021). Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Pemprov Sumsel menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak 1 Maret 2021 dengan menyiagakan 1.000 pasukan yang terdiri dari TNI -Polri, BPBD, Manggala Agni dan 700 personel pemadam kebakaran (RPK), 42 Tim Reaksi Cepat (TRC), 583 Masyarakat Peduli Api (MPA) dari perusahaan swasta APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya. (FOTO : Antara/Nova Wahyudi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, OGAN ILIR -- Petugas manggala agni berusaha memadamkan api saat apel kesiapsiagaan personil dan peralatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Kebun Raya Sriwijaya, Ogan Ilir (OI), Sumatera Selatan, Selasa (9/3/2021).
Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Pemprov Sumsel menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sejak 1 Maret 2021 dengan menyiagakan 1.000 pasukan yang terdiri dari TNI -Polri, BPBD, Manggala Agni dan 700 personil pemadam kebakaran (RPK), 42 Tim Reaksi Cepat (TRC), 583 Masyarakat Peduli Api (MPA) dari perusahaan swasta APP Sinar Mas dan mitra pemasoknya.
sumber : Antara