Selasa 09 Mar 2021 16:01 WIB

Pesan Pimpinan Gontor Agar Perwakafan Indonesia Berkembang

Setiap Muslim harus menanamkan sikap memberi untuk mengembangkan perwakafan.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Esthi Maharani
KH Hasan Abdullah Sahal
Foto: Republika/Prayogi
KH Hasan Abdullah Sahal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH Hasan Abdullah Sahal menyampaikan, setiap Muslim harus menanamkan sikap memberi untuk mengembangkan perwakafan.

"Jadi manusianya yang perlu dikuatkan, sehingga dalam perwakafan ini perlu to give, to give, dan to give, bukan give and take atau take and give. Karena ini untuk umat semuanya dan untuk di akhirat nanti akan dipertanggungjawabkan," tutur dia dalam agenda daring 'Launching dan Seminar Internasional Mawarith Linked Waqf' yang digelar International Centre for Awqaf Studies (ICAST) Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Selasa (9/3).

Karena itu, menurut Kiai Hasan, yang harus dilakukan adalah membina mental agar benar-benar mengamalkan keilmuan yang dimiliki. "Jadi ilmu tentang perwakafan ini perlu dikuatkan benar, termasuk juga mental untuk mengelola wakaf ini harus dan tidak bisa ditawar-tawar," paparnya.

"Harus berpikir auto-give, sehingga ilmu itu menjadi amal. Jadi jangan berpikir saya dapat apa, tetapi saya bisa memberi apa. Inilah yang harus kita perkuat, bahwa untuk memperkuat sistem, keilmuan, dan perwakafan, adalah manusianya," kata putra salah satu pendiri Gontor KH Ahmad Sahal itu.

Kiai Hasan kemudian mengenang para pendiri Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor yang terdiri dari tiga orang kakak-adik. Ketiganya, kata Kiai Hasan, termasuk kategori fakir dan miskin.

"(Lahan warisan) yang tinggal sekian hektare itu diwakafkan. (Kemudian jadi) miskin, makan gaplek pakai cobek. Mangane sego wadang. Tetapi tidak berkecil hati, karena Allah itu Maha Kaya. Kita saja yang bikin miskin karena miskin ide, miskin kebesaran hati dan jiwa," tuturnya.

Karena itu pula, Kiai Hasan berpesan agar seluruh santrinya untuk selalu bersikap dermawan dan mengamalkan ilmu serta sistem yang diterapkan di Gontor. "Saya ingin generasi yang akan datang bisa menyelamatkan umat ini dari kemiskinan karena kemiskinan awal dari kemusyrikan," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement