Selasa 09 Mar 2021 13:07 WIB

Sang Hyang Seri Gandeng Swasta Produksi Bawang Merah

Jenis bawang merah yang dikembangkan adalah varietas Bima dengan masa tanam 65 hari.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Friska Yolandha
PT Sang Hyang Seri (Persero) (SHS) bersama PT Alami Orion Agrotama (AOA) melakukan kerja sama budidaya bawang merah di Sukamandi, Subang Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Anis Efizudin
PT Sang Hyang Seri (Persero) (SHS) bersama PT Alami Orion Agrotama (AOA) melakukan kerja sama budidaya bawang merah di Sukamandi, Subang Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Sang Hyang Seri (Persero) (SHS) bersama PT Alami Orion Agrotama (AOA) melakukan kerja sama budidaya bawang merah di Sukamandi, Subang Jawa Barat. Kerja sama itu sebagai upaya penyiapan komoditas bawang merah selama bulan puasa dan lebaran.

Ketua BUMN Klaster Pangan Arief Prasetyo, mengatakan, pihaknya mendukung penuh kerja sama antara SHS dengan AOA dalam budidaya penanaman bawang merah dengan memanfaatkan lahan pertanian milik SHS. Hal ini merupakan bentuk dukungan BUMN Pangan dalam memastikan ketersediaan komoditas pangan strategis.

“Kami terus konsisten berperan aktif dalam memastikan ketersediaan kebutuhan pokok khususnya menjelang hari besar keagamaan seperti puasa dan lebaran," kata Arief, dalam keterangan resminya, Selasa (9/3).

Direktur Utama SHS, Karyawan Gunarso, mengatakan, sebagai langkah awal, kerja sama tersebut dilakukan dengan memanfaatkan lahan seluas 10 hektare dengan target produktivitas sekitar 12-13 ton bawang merah per hektare.

Ia menjelaskan, jenis bawang merah yang dikembangkan adalah varietas Bima dengan masa tanam sekitar 65 hari. Ditargetkan panen perdana dilakukan pada awal bulan Mei 2021, sehingga dapat langsung memasok kebutuhan bawang merah di bulan Puasa dan menjelang Lebaran.

“Kerja sama ini potensial untuk ditingkatkatkan, mengingat baik SHS maupun AOA memiliki pengalaman yang baik dalam bidang budidaya dan pengembangan tanaman pangan," katanya.

Lebih lanjut, Karyawan mengatakan, guna memastikan penyerapan pasca panen maka kerja sama dirancang melalui skema yang terintegrasi dari hulu hingga hilir, baik dari sisi budidaya, distribusi hingga penjualannya.

Kepala Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, kolaborasi BUMN dan swasta sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan. Terutama menjelang bulan puasa dan lebaran karena komoditas pangan kerap mengalami lonjakan harga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement