Selasa 09 Mar 2021 03:47 WIB

Korea Selatan Selidiki Kematian Setelah Disuntik Vaksin

Pihak berwenang menyelidiki 'hubungan potensial' antara vaksinasi dengan kematian

Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan  melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS).  Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.
Website Anadolu Agency Memuat Ringkasan Berita-Berita yang Ditawarkan kepada Pelanggan melalui Sistem Penyiaran Berita AA (HAS). Mohon hubungi kami untuk memilih berlangganan.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Korea Selatan sedang menyelidiki tujuh kasus orang yang meninggal setelah menerima suntikan vaksin Covid-19, lapor media lokal pada Jumat (5/3) lalu. Otoritas kesehatan akan mencari tahu untuk memastikan hubungan potensial antara vaksinasi dan kematian, menurut Kantor Berita Yonhap.

Tiga orang lagi yang menerima dosis vaksin AstraZeneca meninggal di negara itu beberapa hari lalu. Lebih dari 225.800 orang telah menerima suntikan vaksin sejak Korea Selatan meluncurkan kampanye vaksinasi massal pekan lalu, kata laporan itu, mengutip data dari Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea.

Baca Juga

Sebanyak 1.578 kasus efek samping telah dilaporkan sejauh ini, dengan mayoritas 1.558 orang mengalami gejala ringan. "Enam kasus reaksi anafilaktoid tambahan, yang memiliki gejala serupa dengan anafilaksis, reaksi alergi serius setelah imunisasi, telah dilaporkan, meningkatkan total kasus tersebut menjadi 13," ungkap laporan tersebut seperti dilansir Anadolu Agency.

Korea Selatan pada Jumat melaporkan 398 kasus Covid-19 baru, termasuk 381 infeksi lokal, meningkatkan total menjadi 91.638. "Pergerakan masyarakat meningkat setelah liburan Tahun Baru Imlek," kata Yoon Tae-ho, seorang pejabat kesehatan senior.

"Kami melihat stagnasi dalam kasus virus baru, tetapi kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa infeksi dapat meningkat lagi," ungkap dia.

Vaksin Pfizer disetujui

Mendorong untuk mempercepat upaya imunisasi, Korea Selatan pada Jumat mengeluarkan izin untuk vaksin Pfizer agar dapat digunakan di negara tersebut. Kementerian Keamanan Makanan dan Obat menyetujui dua dosis penuh Pfizer setelah tiga evaluasi independen terpisah, menjadikannya yang kedua yang diberikan izin edar di Korea Selatan setelah vaksin Oxford-AstraZeneca.

Dua dosis Pfizer menunjukkan kemanjuran lebih dari 95 persen, termasuk untuk orang berusia antara 16 dan 17 tahun, dan usia 65 tahun ke atas, sebut laporan tersebut. Korea Selatan, negara berpenduduk sekitar 52 juta orang, memiliki kontrak dengan Pfizer untuk penyediaan dosis vaksin bagi sekitar 23 juta orang, yang diharapkan mulai tiba akhir bulan ini.

Negara ini telah menerima pengiriman vaksin Pfizer di bawah inisiatif COVAX, yang telah diberikan kepada hampir 4.000 orang. 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/korea-selatan-selidiki-kematian-setelah-disuntik-vaksin-covid-19/2166552
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement