Senin 08 Mar 2021 14:44 WIB

Carrie Lam Ungkap di Balik Reformasi Sistem Pemilu Hong Kong

Carrie Lam mendukung reformasi elektoral di Hong Kong

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam.
Foto: EPA-EFE/JEROME FAVRE
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam.

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan, perubahan pada sistem pemilihan di Hong Kong yang direncanakan China akan meningkatkan kemampuan kota untuk mengatur wilayahnya sendiri. Pemerintah Pusat China di Beijing sebelumnya menjanjikan masa depan Hong Kong akan lebih baik dengan adanya perubahan sistem pemilihan umum legislatif.

Lam kembali ke Hong Kong setelah menghadiri pembukaan sesi parlemen tahunan China pekan lalu. Dia mengatakan, perubahan yang direncanakan Beijing pada sistem pemilihan dapat menunda pemungutan suara untuk legislatif kota lebih lanjut. Namun dia masih tidak yakin tentang waktu pelaksanaan pemilihan.

Baca Juga

Parlemen China, Kongres Rakyat Nasional (NPC) bakal menyetujui pada Kamis (11/3) sebuah resolusi yang akan mengurangi perwakilan demokratis di lembaga-lembaga Hong Kong. Selain itu, China juga akan memeriksa calon manapun dalam pemilihan karena patriotisme mereka.

"Kami bertekad untuk terus menegakkan prinsip 'Satu Negara, Dua Sistem' dan biarkan rakyat Hong Kong memimpin Hong Kong dengan standar otonomi yang tinggi," ujar Menteri Luar Negeri China Wang Yi dalam konferensi pers di sela-sela Sidang Umum Kongres Rakyat Nasional (NPC) di Beijing, Ahad (7/3) waktu setempat.

Langkah-langkah tersebut akan mengubah ukuran dan komposisi legislatif Hong Kong dan komite yang memilih kepala eksekutif lebih jauh mendukung tokoh-tokoh pro-Beijing. Panitia pemilihan juga akan diberi wewenang untuk memilih banyak legislator.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement