Senin 08 Mar 2021 07:53 WIB

Kerja Sama Pertamina – ADNOC Pastikan Pasokan LPG

Kebutuhan LPG nasional di tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 8.30 juta ton

Penandatangan kerja sama Pertamina dan ADNOC dilakukan oleh Vice President Trading & Other Business Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) PT Pertamina (Persero), Maya Kusmaya dengan Senior President Internaional Relations ADNOC, Salem Al Meheiri dalam kegiatan Business Forum Indonesia – Emirates Amazing Week (IAEW) dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Energi dan Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA), Suhail Al Mazroeui.
Foto: Pertamina
Penandatangan kerja sama Pertamina dan ADNOC dilakukan oleh Vice President Trading & Other Business Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) PT Pertamina (Persero), Maya Kusmaya dengan Senior President Internaional Relations ADNOC, Salem Al Meheiri dalam kegiatan Business Forum Indonesia – Emirates Amazing Week (IAEW) dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Energi dan Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA), Suhail Al Mazroeui.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina menandatangani Sales Confirmation Agreement LPG dan Sulphur. Kerja sama ini memastikan Pertamina mendapatkan pasokan LPG dan Sulphur dari Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC).

Penandatangan ini dilakukan oleh Vice President Trading & Other Business Sub Holding Commercial & Trading (SH C&T) PT Pertamina (Persero), Maya Kusmaya dengan Senior President Internaional Relations ADNOC, Salem Al Meheiri dalam kegiatan Business Forum Indonesia – Emirates Amazing Week (IAEW) dan disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan serta Menteri Energi dan Infrastruktur Persatuan Emirat Arab (PEA), Suhail Al Mazroeui.

Kebutuhan LPG nasional di tahun 2022 diperkirakan akan mencapai 8.30 juta ton, meningkat menjadi 9.12 juta ton di tahun 2023, dan 10.01 juta ton pada tahun 2024.

Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga, SH C&T PT Pertamina (Persero), Hasto Wibowo pada kesempatan yang sama menyampaikan bahwa kerja sama ini memastikan keamanan pasokan LPG nasional yang diproyeksikan terus meningkat setiap tahunnya.

“Saat ini balance kebutuhan impor LPG nasional mencapai 6 juta ton per tahun, harapannya dengan kerja sama ini Pertamina dapat memperluas sumber pasokan dan menjaga kestabilan pasokan,” ujar Hasto.

Hasto menambahkan, perjanjian inipun dimungkinkan diperpanjang setiap tahunnya, dengan tetap dilakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum perjanjian berakhir. Kerja sama ini merupakan salah satu strategi pengadaan bundling produk LPG dan petrokimia yang dibeli langsung dari produser.

"Diharapkan kerja sama ini dapat menciptakan peluang kolaborasi jangka panjang untuk produk LPG dan petrokimia dengan tentunya tetap memperhatikan perkembangan dari bisnis petrokimia serta mengacu kebijakan bauran energi nasional sebagaimana tercantum dalam RUEN,” tambah Hasto dalam siaran persnya.

Sementara itu Senior President International Relations ADNOC, Salem Raheb Al Meheiri menyambut baik kerja sama strategis dengan Pertamina. “Sebagai salah satu produsen LPG, minyak mentah, dan Petrokimia terbesar di dunia, ADNOC menjamin akan memasok produk dengan handal ke Indonesia,” jelasnya.

Duta Besar RI untuk PEA, Husin Bagis juga turut menyambut positif penandatangan yang dilakukan oleh Pertamina dan ADNOC tersebut. “Dari KBRI kami berharap realiasi kerja sama di bidang pasokan LPG dan Sulphur ini dapat membuka peluang kerja sama lain seperti Petrokimia, maupun downstream industry lainnya di masa mendatang,” pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement