Senin 08 Mar 2021 07:47 WIB

Ini Klaim TNI Soal Korban Kontak Tembak di Sugapa

Telepon genggamnya menjadi bukti kuat bahwa yang bersangkutan adalah KSB.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Agus Yulianto
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.
Foto: Istimewa
Personel Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang beroperasi di Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Penerangan Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa, menyatakan, korban kontak tembak di Kampung Pesiga, Distrik Sugapa, Intan Jaya, Papua adalah anggota kelompok kriminal separatis bersenjata. Menurut dia, itu dipastikan melalui aksi kontak tembak dan barang bukti yang didapat.

“Wajah, ciri dan atribut korban (gelang dan cincin) sama dengan foto-foto yang ada di telepon genggamnya dan itu menjadi bukti kuat bahwa yang bersangkutan adalah KSB,” kata Suriastawa dalam keterangan pers yang Republika terima, Senin (8/3).

Dia mengatakan, terkait klaim pihak tertentu di media sosial yang menyebut korban adalah warga sipil, itu memang cara KKSB untuk membentuk opini. Opini dibentuk untuk menyudutkan aparat TNI-Polri dan pemerintah Indonesia terkait aksi KKSB di Papua.

Suriastawa menerangkan, meski terdapat banyak faksi dan saling berebut kepentingan di internalnya, secara garis besar kelompok itu terdiri dari tiga sayap gerakan, yakni sayap politik, klandestin, dan bersenjata.

Menurut dia, sayap gerakan tersebut memanfaatkan media sosial untuk saling berkomunikasi, merencanakan aksi, dan menyebarkan berita bohong untuk membentuk opini buruk tentang pemerintah Indonesia. Itu termasuk juga terhadap TNI-Polri terkait masalah Papua melalui berbagai platform media sosial.

“Jadi yang dihadapi bukan hanya KKSB yang ada di gunung-gunung saja, tetapi juga politik (dalam dan luar negeri) dan kelompok klandestin yang bisa berprofesi apapun,” ujar Suriastawa.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement