Ahad 07 Mar 2021 20:27 WIB

Mahasiswa ITS Buat Drone untuk Antisipasi Kecelakaan Kerja

Mahasiswa ITS membuat drone ERASTY berbasis kecerdasan buatan.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Dwi Murdaningsih
Drone (ilustrasi)
Foto:

Hammam mengungkapkan, untuk membuat AI dari ERASTY bisa mendeteksi suatu objek, timnya harus melatih program tersebut terlebih dahulu dengan memasukkan kumpulan data yang relevan. Dalam kasus ERASTY, salah satu data yang dimasukkan berupa foto-foto APD. “Semakin lama waktu latihan, akurasi pendeteksiannya semakin tinggi dan semakin cepat juga,” ujarnya.

Selama 14 hari masa pelatihan, Hammam mengungkapkan durasi rata-rata ERASTY untuk mengidentifikasi objek adalah 410,1 milidetik. Lebih lanjut, tingkat akurasi tertinggi yang dapat dicapai dalam identifikasi objek ERASTY adalah 90,87 persen. Sedangkan waktu penangkapan gas tercepat diperoleh dalam durasi satu detik dengan jarak sumber gas 10 sentimeter.

Hammam mengklaim keunggulan utama inovasi drone yang diciptakan timnya ini adalah tingkat akurasi AI yang tinggi serta fleksibilitas drone dalam melakukan pengawasan. “Drone dapat melakukan pengawasan pada area yang sulit terjangkau oleh alat pengawas konvensional seperti CCTV,” kata dia.

Inivasi yang diciptakan ini meraih medali emas pada ajang Asean Innovative Science Environmental and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021 yang diselenggarakan Indonesian Young Scientist Association (IYSA) pada 23 Februari. Pada kompetisi ini, mereka menjadi salah satu yang terbaik dari 70 paper internasional lainnya di kategori Innovative Science.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement