Ahad 07 Mar 2021 12:40 WIB

Pemprov Jabar Gelar Vaksinasi Massal untuk 570 Orang ASN

Vaksinasi massal diharapkan dapat mempercepat penyuntikan vaksin dengan sasaran luas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Gita Amanda
Vaksinator menunjukan vaksin COVID-19 sebelum disuntikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), (ilustrasi).
Foto: Prayogi/Republika.
Vaksinator menunjukan vaksin COVID-19 sebelum disuntikan kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menggelar vaksinasi massal bagi aparatur sipil negara (ASN). Vaksinasi massal diharapkan dapat mempercepat penyuntikan vaksin dengan jumlah sasaran yang luas.

Vaksinasi massal tahap pertama bagi ASN di lingkungan Pemda Provinsi Jabar sudah dilakukan Kamis (4/3) di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jabar, Kota Bandung. Menurut Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Jabar Marion Siagian melaporkan, jumlah ASN yang mengikuti vaksinasi massal tersebut mencapai 570 orang.

Baca Juga

"Tahap berikutnya, direncanakan digelar pada minggu kedua Maret ini. Tempat dan waktu akan disesuaikan dengan lokasi perangkat daerah yang bersangkutan. Tentu digabung dengan perangkat daerah lain," ujar Marion, akhir pekan ini.

Marion mengatakan, pihaknya menyusun prioritas sasaran vaksinasi tahap II bagi ASN. Penyusunan prioritas disesuaikan dengan ketersediaan vaksin Covid-19 dari pemerintah pusat.

Salah satunya adalah ASN yang memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat dan intens berinteraksi dengan masyarakat sehingga berpotensi besar terpapar Covid-19, seperti Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Dinas Perhubungan (Dishub).

"Kemudian yang bertugas dalam penanganan Covid-19 dan tergabung dalam Satgas juga menjadi sasaran vaksinasi. Karena anggota Satgas selalu berinteraksi dengan masyarakat dan sering memasuki daerah berisiko yaitu red zone," katanya.

"Juga dilakukan penyuntikan ASN BPSDM sendiri, karena di lingkungan BPSDM ada pusat isolasi pasien Covid-19," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement