Sabtu 06 Mar 2021 22:28 WIB

Pabrikan Sering Tunda Pengumuman Recall, Apa Alasannya?

Studi mempelajari 3.117 aksi recall yang dilakukan dalam periode 48 tahun.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Ford recall Mustang terkait kerusakan pintu. ilustrasi
Foto: Leftlanenews
Ford recall Mustang terkait kerusakan pintu. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Recall atau kampanye perbaikan kendaraan kerap dilakukan oleh sejumlah pabrikan otomotif. Meski itu merupakan hal positif dan jadi wujud tanggung jawab pabrikan, rupanya langkah itu juga perlu dilakukan dengan sejumlah strategi.

Dilansir dari Car and Driver pada Sabtu (6/3), salah satu strategi yang dilakukan adalah dengan melakukan penundaan pengumuman recall. Artinya, pabrikan tak langsung melakukan pengumuman setelah menemukan persoalan pada salah satu komponen tertentu.

Baca Juga

Penundaan ini dilakukan hingga kompetitor melakukan pengumuman recall. Hal ini dinilai ampuh dalam menekan stigma negatif bagi pabrikan tersebut.

Fakta ini sendiri diungkap lewat studi yang dilakukan oleh Michigan State University. Tak main-main, riset ini dilakukan untuk 3.117 aksi recall yang dilakukan dalam periode 48 tahun.

Temuan soal penundaan ini sendiri sebenarnya berlawanan dengan anjuran dari National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA). Sebab, NHTSA menyarankan agar pabrikan segera mengumumkan rencana recall setelah perosalan itu diketahui.

Tentu, anjuran ini dilakukan demi keamanan dan keselamatan pengendara. Tapi, mungkin pabrikan memiliki pertimbangan sendiri sehingga merasa perlu untuk melakukan penundaan tersebut.

Beberapa pertimbangan itu diantaranya adalah soal harga saham dari pabrikan tersebut. Oleh karena itu, pabrikan memilih melakukan penundaan demi dapat menekan negative attention.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement