Sabtu 06 Mar 2021 14:54 WIB

Masjid Sheikh Zayed di Solo Jadi Mercusuar Syiar Islam

Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan Monumen persahabatan kedua negara

 Peletakan batu pertama Masjid Sheikh Zayed di Solo, dihadiri Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi & Infrastuktur Uni Emirat Arab (UEA) H.E Suhail Mohammed Al Mazrouei, Duta Besar UEA untuk Indonesia H.E Amb. Abdullah Salem Obaid Al Dhaheri, Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam, dan Walikota Solo Mas Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (6/3).
Foto: istimewa
Peletakan batu pertama Masjid Sheikh Zayed di Solo, dihadiri Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi & Infrastuktur Uni Emirat Arab (UEA) H.E Suhail Mohammed Al Mazrouei, Duta Besar UEA untuk Indonesia H.E Amb. Abdullah Salem Obaid Al Dhaheri, Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam, dan Walikota Solo Mas Gibran Rakabuming Raka, Sabtu (6/3).

REPUBLIKA.CO.ID,SOLO -- Acara peletakan batu pertama (groundbreaking) Masjid Sheikh Zayed di Solo resmi digelar pada Sabtu (6/3). Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas menginginkan agar Masjid Sheikh Zayed ini menjadi mercusuar penyiaran ajaran Islam serta simbol moderasi beragama. 

Hadir dalam peletakan batu pertama tersebut Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Energi & Infrastuktur Uni Emirat Arab (UEA) H.E Suhail Mohammed Al Mazrouei, Duta Besar UEA untuk Indonesia H.E Amb. Abdullah Salem Obaid Al Dhaheri, Ketua Otoritas Umum Bidang Urusan Islam, dan Walikota Solo Mas Gibran Rakabuming Raka.

"Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo merupakan Monumen persahabatan kedua negara persatuan Emirat Arab dan Republik Indonesia. Masjid Raya Solo akan jadi salah satu mercusuar syiar Islam di nusantara, dan simbol moderasi beragama dalam rangka mewujudkan perdamaian dunia dan keadilan sosial," papar Gus Yaqut dalam kata sambutannya seperti dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (6/3). 

Gus Yaqut juga menginginkan agar Masjid Sheikh Zayed ini tidak hanya menjadi tempat untuk salat berjamaah, namun juga menjadi pusat kegiatan dakwah, sosial, pembinaan umat, serta destinasi wisata religi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kesucian dari masjid itu sendiri. 

"Saya ingin menekankan di sini bawa masjid adalah lembaga risalah yang memiliki fungsi fundamental sebagai tempat pembinaan persatuan dan kesatuan umat serta kerukunan bangsa," lanjut Gus Yaqut. 

Ia menambahkan, masjid juga merupakan sarana terpenting dalam upaya merawat moral dan mentalitas masyarakat yang bertakwa sejalan dengan misi kerasulan Islam sebagai rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin).

"Saya berharap pelaksanaan pembangunan masjid bisa berjalan dengan lancar dengan dukungan dan doa restu. Insya Allah akan membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Surakarta dan Jawa Tengah pada khususnya serta bangsa Indonesia pada umumnya," tutupnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement