Jumat 05 Mar 2021 18:18 WIB

'Menertibkan' Dunia Perzakatan di Indonesia  

Spirit zakat adalah tentang nilai-nilai sosial kemasyarakatan, tentang kebersamaan.

Ilustrasi Zakat
Foto:

Terlebih positioning LAZ yang diberikan kewenangan untuk membantu BAZNAS dalam mengelola dana zakat, infaq dan shadaqah, maka mau tidak mau LAZ harus bersinergi dengan BAZNAS. Saya yakin jika terjadi sinergi yang kuat antara BAZNAS dan LAZ, bukan tidak mungkin zakat akan menjadi penopang ekonomi Indonesia di masa depan. Namun demikian, soal legalitas, transparansi, dan akuntabilitas adalah hal tak bisa dipisahkan. 

 

Oleh karena zakat merupakan bagian dari ibadah maaliyah ijtima’iyyah, maka spirit zakat adalah tentang nilai-nilai sosial kemasyarakatan, tentang kebersamaan dan kepedulian. Sehingga memang harus ada sinergitas, kolaborasi dan penyatuan gagasan soal gerak langkah para pengelola zakat baik dalam wilayah penghimpunan maupun pentasharufannya tidak tumpang tinding dan memberikan kemanfaatan yang optimal.

*Penggiat Zakat, Direktur Audit Internal dan Risk Management NU Care-LazisNU, perkumpulan Organisasi Pengelola Zakat (POROZ), periode 2021-2023.

 

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement