Jumat 05 Mar 2021 16:25 WIB

Hipmi: Pengusaha Bisa Jadi Pemain Global Lewat Teknologi

Teknologi digital pun terbukti mampu mendorong peningkatan intensitas produksi.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Friska Yolandha
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H Maming mengatakan, melalui penerapan teknologi, produktivitas di kalangan pengusaha muda dapat ditingkatkan berkali lipat dengan biaya ekonomi yang semakin efisien.
Foto: Humas Pemprov Jawa Barat
Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H Maming mengatakan, melalui penerapan teknologi, produktivitas di kalangan pengusaha muda dapat ditingkatkan berkali lipat dengan biaya ekonomi yang semakin efisien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H Maming mengatakan, melalui penerapan teknologi, produktivitas di kalangan pengusaha muda dapat ditingkatkan berkali lipat dengan biaya ekonomi yang semakin efisien. Menurutnya, pengusaha Indonesia bisa menjadi pemain global bila menggunakan teknologi. 

"Tambak udang yang dikerjakan oleh teman-teman pengusaha muda meningkat produksinya berkali-kali lipat dengan kualitas bagus. Kekayaan aspal buton dapat diolah menjadi aspal berkualitas bagus dengan penerapan teknologi seperti yang dijalankan dan kami kunjungi kemarin," ujar dia dalam Rapat Kerja Nasional Hipmi 2021, Jumat (5/3).

Batu bara yang melimpah, kata dia, dapat pula diolah menjadi elpiji dan sumber energi pembangkit listrik berbahan baku gas. Bahkan dapat diubah menjadi methanol dan bahan baku pupuk. 

Smelter nikel juga mampu meningkatkan performa bangsa dari ekportir nikel ore menjadi eksportir mobil listrik dimasa depan. "Teknologi digital pun terbukti mampu mendorong peningkatan intensitas produksi dan perdagangan global. Semua karena teknologi, sayangnya semuanya Sebagian besar masih dikuasai bangsa lain tanpa ada upaya penciptaan dan pengembangan dari anak bangsa," tutur Mardani. 

Inovasi dan teknologi, sambungnya, tidak jatuh dari langit, tapi lahir dari keseriusan anak bangsa dalam meneliti dan mengkajinya di laboratorium dan di lingkungan sosial. Maka, inovasi dan teknologi perlu didorong dan ditingkatkan melalui kerja sama kemitraan antara kampus dan lembaga penelitian sebagai inovator, di dukung oleh lembaga pemerintah dibidang riset dan teknologi, dikembangkan oleh dunia usaha dan dibiayai oleh lembaga pembiayaan. 

Ia menambahkan, selama ini tidak tercipta hubungan simbiosis dari empat bagian itu. Kampus dan Lembaga penelitian dinilai, seharusnya meningkatkan riset di bidang yang terkait dengan pengembangan sumber daya alam yang melimpah di Indonesia. 

Dunia usaha terutama kalangan pengusaha muda yang lebih terbuka dan adaptif terhadap teknologi baru, kata dia, dapat mengembangkannya secara ekonomi dan menerapkan dalam kegiatan usahanya. Lembaga pembiayaan baik perbankan maupun nonbank juga perlu meningkatkan perhatian pada kalangan pengusaha muda terutama yang berbasis inovasi dan teknologi. 

"Tentu saja semuanya membutuhkan dukungan pemerintah melalui Kementerian Riset dan Teknologi dan kementerian terkait lainnya. Sekiranya keempat kelembagaan ini dapat terhubung dan bekerja sama dengan baik, kita akan melihat bangkitnya perekonomian Indonesia yang lebih berdaya saing dimasa depan," ujarnya. Dirinya menegaskan, Hipmi siap berkontribusi guna pengembangan kerja sama tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement