Jumat 05 Mar 2021 09:13 WIB

Pasien OTG Kota Bogor Bisa Dirawat di Pusdiklatwas BPKP

Fasilitas ini kondisinya sudah siap untuk menerima pasien OTG mulai Jumat (5/3).

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto (kanan).
Foto: Humas Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkot Bogor menjadikan Pusdiklatwas Kampus 2 Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Ciawi, sebagai pusat isolasi pasien Covid-19, berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan. Pusat isolasi non rumah sakit ini berkapasitas 128 bed.

Sebelum melaksanakan penandatanganan kerja sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto sempat meninjau kondisi fasilitas dari pusat isolasi tersebut. Menurutnya, fasilitas yang disediakan lebih dari layak serta sangat ideal. Baik dari segi jarak, maupun kesiapan fasilitas.

“Kondisinya siap, artinya Jumat (5/3) pun sudah bisa menerima pasien,” kata Bima Arya, di Pusdiklatwas Kampus 2 BPKP, Kamis (4/3).

Sebelumnya, Pemkot Bogor pernah menjalin kerja sama serupa dengan BNN Lido. Namun, fasilitas BNN Lido akan segera digunakan kembali sehingga Pemkot Bogor harus mencari alternatif lain.

Bima Arya mengatakan, selama di Lido, sudah ada 1.010 pasien Covid-19 Kota Bogor yang telah dirawat. Suasana yang disajikan sebagai tempat isolasi pun nyaman dan memiliki udara yang sejuk. Namun, jarak yang cukup jauh menjadi salah satu kendala selain kendala kepadatan lalu lintas.

“Saat ini di Lido tinggal tersisa 16 pasien. Jadi tidak dipindahkan, namun menunggu hingga pasien yang dirawat habis,” ujar Bima Arya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, Sri Nowo Retno memaparkan, kapasitas yang ada di Kampus 2 Pusdiklatwas BPKP Ciawi untuk isolasi ada 64 kamar, dengan 128 tempat tidur yang diprioritaskan bagi pasien OTG dan gejala ringan. Berdasarkan kesepakatan, durasi kerja sama antara Pemkot Bogor dan BPKP yakni selama tiga bulan. Selanjutnya, akan ada penyesuaian selama gedung tersebut belum digunakan kembali menjadi pusat pendidikan dan pelatihan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement