Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia Dwikorita Karnawati (kiri) menunjukan peta rawan bencana kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani AzwarAnas (kanan), di Pendopo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/3/2021). Hasil modeling Kegempaan BMKG menunjukan adanya potensi gempa terburuk bisa mencapai 8,7 SR dan berpotensi gelombang setinggi 18 meter di pesisir selatan Jawa. Data tersebut sebagai rekomendasi BMKG untuk pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai upaya mitigasi bencana. (FOTO : Antara/Budi Chandra)
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas (kanan) melihat peta rawan bencana di Pendopo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/3/2021). Hasil modeling Kegempaan BMKG menunjukan adanya potensi gempa terburuk bisa mencapai 8,7 SR dan berpotensi gelombang setinggi 18 meter di pesisir selatan Jawa. Data tersebut sebagai rekomendasi BMKG untuk pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai upaya mitigasi bencana. (FOTO : Antara/Budi Chandra)
Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia Dwikorita Karnawati (kiri) memaparkan hasil modeling kegempaan di Pendopo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/3/2021). Hasil modeling Kegempaan BMKG menunjukan adanya potensi gempa terburuk bisa mencapai 8,7 SR dan berpotensi gelombang setinggi 18 meter di pesisir selatan Jawa. Data tersebut sebagai rekomendasi BMKG untuk pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai upaya mitigasi bencana. (FOTO : Antara/Budi Chandra)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia Dwikorita Karnawati menunjukan peta rawan bencana kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani AzwarAnas, di Pendopo, Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (4/3/2021).
Hasil modeling Kegempaan BMKG menunjukan adanya potensi gempa terburuk bisa mencapai 8,7 SR dan berpotensi gelombang setinggi 18 meter di pesisir selatan Jawa. Data tersebut sebagai rekomendasi BMKG untuk pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur sebagai upaya mitigasi bencana.
sumber : Antara