Kamis 04 Mar 2021 21:04 WIB

Kisah Istighfar Penjual Roti dan Pertemuan dengan Imam Ahmad

Penjual roti bertemu dengan Imam Ahmad berkat rajin baca istighfar

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Penjual roti bertemu dengan Imam Ahmad berkat rajin baca istighfar. Istighfar/ilustrasi
Foto: tumblr.com
Penjual roti bertemu dengan Imam Ahmad berkat rajin baca istighfar. Istighfar/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Istighfar atau meminta ampun mempunyai manfaat yang sangat besar. Kisah dari Imam Ahmad dan penjual roti berikut sangat populer dikisahkan, sebagaimana dinukilkan dari Manaqib Imam Ahmad.  

Imam Ahmad bin Hanbal murid Imam Syafi'i dikenal juga sebagai Imam Hanbali.  

Baca Juga

Di usia tua, ia bercerita, suatu waktu tanpa tahu alasannya tiba-tiba ingin ke kota di Irak. Padahal tidak ada janji ataupun hajat di sana.

Akhirnya Imam Ahmad pergi sendiri menuju ke kota Bashrah, Irak. Ia bercerita saat tiba di sana waktu Isya, kemudian ikut sholat berjamaah Isya di masjid. Hatinya terasa tenang, kemudian istirahat di masjid. 

Begitu selesai sholat dan jamaah bubar, Imam Ahmad ingin tidur di masjid. Tiba-tiba marbut masjid datang menemui Imam Ahmad sambil bertanya, "Mengapa syekh (panggilan untuk orang tua), mau apa di sini?"  

Marbut tidak tahu kalau yang ditegurnya adalah Imam Ahmad. Imam Ahmad pun tidak memperkenalkan dirinya. Di Irak semua orang kenal Imam Ahmad sebagai seorang ulama besar dan ahli hadits. Sosok ulama yang sangat saleh dan zuhud. Zaman itu tidak ada foto sehingga orang tidak tahu wajahnya, hanya tahu namanya sudah terkenal.   

Imam Ahmad menjawab, "Saya ingin istirahat, saya musafir." Marbut berkata, "Tidak boleh, tidak boleh tidur di masjid." 

Imam Ahmad melanjutkan ceritanya, "(Di masjid itu) saya didorong-dorong oleh orang (marbut) itu, disuruh keluar dari masjid, setelah keluar masjid, maka dikuncilah pintu masjid." 

Setelah diusir dari dalam masjid, Imam Ahmad ingin tidur di teras masjid. Ketika sudah berbaring di teras masjid, marbutnya datang lagi dan marah-marah kepada Imam Ahmad.  

Marbut itu mengatakan, "Mau apa lagi syekh?" Imam Ahmad menjawab, "mau tidur, saya musafir." Marbut masjid menimpali, "di dalam masjid tidak boleh, di teras masjid juga tidak boleh."

Setelah itu Imam Ahmad diusir...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement