Kamis 04 Mar 2021 19:46 WIB

Alasan Istighfar-Syahadat Disandingkan di Surat Muhammad

Istighfar dan syahadat mempunyai ikatan yang kuat

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Istighfar dan syahadat mempunyai ikatan yang kuat. Ilustrasi istighfar
Foto: Republika/Raisan Al Farisi/ca
Istighfar dan syahadat mempunyai ikatan yang kuat. Ilustrasi istighfar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kita sering membaca ayat-ayat Alquran dan hadits dan menemukan keterkaitan atau hubungan antara syahadat dan istigfar. 

Mari kita renungkan firman Allah tentang hubungan istighfar dan syahadat dalam surat Muhammad ayat 19:  

Baca Juga

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْومنهاتِ لْلَبويم "Maka ketahuilah, bahwa sebenarnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah tahu tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal," 

Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip Islam web pada Kamis (4/3). Allah menggabungkan syahadat dan istighfar untuk memberitahu hamba tentang hubungan dua amal ibadah tersebut yakni kesaksian terhadap keesaan Allah dan permohonan ampun atas dosa dan kesalahan kepada Allah.

Tauhid adalah sebab untuk tercapainya setiap hal-hal kebaikan, dan istighfar menjadi sebab terhapusnya dosa yang dikerjakan. Maka diperoleh lah dari syahadat dan istigfar itu dua perbuatan baik atau ibadah yaitu meraih kebaikan dengan segala macam bentuknya dan menghapus segala kejahatan dengan segala macam bentuknya.  

Syekh Islam Ibnu Taimiyyah pernah berkata, tahuid itu akar, cabang dan inti agama. Dan istighfar itu menghilangkan kejahatan. Maka tercapailah dari dua hal ini semua kebaikan dan lenyaplah semua kejahatan atau dosa. 

Atau dengan mencapai tauhid yang murni melepaskan dari pohon kesyirikan yang merusak hati dan istighfar menghapus dosa syirik. Maka tauhid menghilangkan akar kesyirikan dan istigfar menghapus cabang-cabangnya. Sebagaimana keterangan dalam hadits qudsi melalui riwayat jalur Anas bin Malik, Rasulullah bersabda, Allah bersabda:

قال الله تعالى: يا ابن آدم إنك ما دعوتني ورجوتني غفرت لك ما كان منك ولا أبالي، يا ابن آدم لو بلغت ذنوبك عنان السماء ثم استغفرتني غفرت لك، يا ابن آدم إنك لو أتيتني بقراب الأرض خطايا ثم لقيتني لا تشرك بي شيئا لأتيتك بقرابها مغفرة

“Allah berfirman: wahai anak adam, sesungguhnya jika kalian senantiasa  berdoa dan berharap kepadaku niscaya Aku akan mengampunimu semua dosa yang ada padamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam kalau seandainya dosamu setinggi langit, kemudian engkau memohon ampun kepada– Ku, niscaya aku akan memberikan ampunan kepadamu dan Aku tidak peduli. Wahai anak Adam seandainya engkau menghadap kepada–Ku dengan membawa dosa sepenuh bumi kemudian engkau berjumpa dengan–Ku dalam keadaan tidak menyekutukanKu dengan sesuatu apapun, niscaya Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.” (HR Tirmidzi)  

Sumber: islamweb

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement