Kamis 04 Mar 2021 14:11 WIB

Said Aqil Diminta Fokus Tingkatkan Bisnis KAI yang Terpuruk

Pembatasan pergerakan masyarakat menyebabkan penurunan kinerja KAI.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Friska Yolandha
Suasana gate keberangkatan yang terlihat sepi di Stasiun Pasar Senen di Jakarta, Senin (22/2). Said Aqil Siroj ditunjuk sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.
Foto: Prayogi/Republika.
Suasana gate keberangkatan yang terlihat sepi di Stasiun Pasar Senen di Jakarta, Senin (22/2). Said Aqil Siroj ditunjuk sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Suryadi Jaya Purnama menanggapi penunjukan Said Aqil Siraj sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Kereta Api Indonesia (KAI) oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Suryadi berharap kehadiran Said Aqil dapat membantu bisnis di PT KAI yang terpuruk akibat pandemi.

"Dengan diangkatnya Ketua Umum PBNU, Bapak KH Said Aqil Siroj sebagai Komisaris Utama PT KAI yang baru, maka Fraksi PKS berharap komut baru PT KAI dapat membantu mengangkat bisnis PT KAI yang tengah terpuruk akibat pandemi dengan memberikan masukan yang positif dan profesional bagi jajaran Direksi PT KAI," kata Suryadi kepada Republika.co.id, (4/4).

Baca Juga

Ia mengungkapkan pandemi Covid-19 yang membatasi pergerakan masyarakat telah mengakibatkan pada menurunnya kinerja KAI. Pada periode Januari-September 2020 PT KAI mencatatkan penurunan pendapatan angkutan dan usaha lainnya sebesar 39,67 persen, dari Rp 16,36 triliun menjadi Rp 9,87 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Jika dilihat dari segmen bisnisnya, pendapatan angkutan barang PT KAI yang ditopang oleh angkutan batu bara turun sebesar 5,52 persen. Sedangkan pendapatan angkutan penumpang KAI turun 67,27 persen menjadi Rp 2,34 triliun dari sebelumnya Rp 7,15 triliun. 

"Penurunan pendapatan ini menyebabkan laba kotor KAI anjlok 97,71 persen menjadi hanya Rp 113,26 miliar dari sebelumnya Rp 4,96 triliun. Padahal tahun lalu Pemerintah telah memberikan bantuan berupa PSO untuk KA Perintis sebesar Rp 159 miliar dan tahun ini dinaikkan menjadi Rp 211,7 miliar," terangnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement