Kamis 04 Mar 2021 04:27 WIB

Menkes: Tantangan Vaksinasi Semester II Berat

Pemerintah tak bisa lakukan sendiri vaksinasi Covid 1 sampai 2 juta per hari

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) meninjau vaksinasi covid-19 secara drive thru di halaman Blok C Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/3). Kementerian kesehatan berkolaborasi bersama sejumlah mitra dalam pelayanan vaksin covid-19 secara drive thru dengan tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat terutama Lansia untuk divaksin covid-19 mengingat target vaksinasi mencapai 181 juta suntikan covid-19 dalam setahun. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kanan) meninjau vaksinasi covid-19 secara drive thru di halaman Blok C Kemayoran, Jakarta, Rabu (3/3). Kementerian kesehatan berkolaborasi bersama sejumlah mitra dalam pelayanan vaksin covid-19 secara drive thru dengan tujuan meningkatkan partisipasi masyarakat terutama Lansia untuk divaksin covid-19 mengingat target vaksinasi mencapai 181 juta suntikan covid-19 dalam setahun. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, semester kedua tahun ini menjadi tantangan yang cukup berat dalam melakukan vaksinasi. Sebab, sebanyak 136 juta warga Indonesia harus divaksinasi dalam semester II 2021 untuk mencapai kekebalan komunitas dari Covid-19.

"Pada enam bulan pertama tahun ini, cuma 45 juta (orang yang akan divaksin). Yang berat semester II, jadi 181 juta di kurangi 45 juta yang harus disuntik dalam enam bulan. Itu akan masalah karena hitungan saya butuh 2 juta-3 juta per hari," kata Budi, kemarin.

Ia menjelaskan, hanya sekitar 45 juta orang yang dapat divaksinasi hingga Juni karena masalah ketersediaan vaksin. Vaksin Covid-19, kata dia, menjadi komoditas yang direbutkan di seluruh dunia.

Banyak negara-negara belum bisa memulai vaksinasi. "Kita beruntung kita sudah bisa (vaksinasi), cuma memang baru sekitar 90 juta dosis vaksin atau 45 juta orang yang bisa divaksinasi sampai dengan bulan Juni," ujar dia.

Sementara itu, agar kekebalan masyarakat di Indonesia tercapai, harus ada 181,5 juta orang yang divaksin. "Masalah utama yang paling besar adalah ketersediaan vaksinnya. Vaksin baru akan datang banyak di bulan Juli ke belakang," kata dia.

Menurut dia, pemerintah tidak mungkin bisa melakukan sendiri vaksinasi Covid-19 sebanyak 1 juta-2 juta per hari. Karena itu, keterlibatan semua pihak dibutuhkan, termasuk swasta seperti startup yang dibidangi anak muda.

"Ini bukan program eksklusif, ini program yang inklusif, malah bisa saya katakan ini harus menjadi gerakan, di mana setiap komponen bangsa ini adalah kewajiban kita untuk melakukan vaksinasi," kata dia.

Vaksinasi, kata dia, bukan hanya akan melindungi individu dari Covid-19. Vaksin juga untuk mencapai kekebalan komunitas yang bisa melindungi keluarga, tetangga, dan seluruh rakyat Indonesia sebagai komunitas bersama.

Data satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menyatakan, sebanyak 2.104.967 orang Indonesia telah menjalani vaksinasi per 3 Maret 2021. Jumlah itu bertambah 169.489 orang yang diberi vaksin, suntikan pertama. Sementara itu, sebanyak 1.076.409 orang sudah diberikan vaksin dosis kedua, atau bertambah 29.121 orang dari hari sebelumnya.

Ketua Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan, semua pihak, termasuk BPJS Kesehatan berkewajiban menyukseskan vaksinasi Covid-19. Oleh karena itu, Yuri berharap 100 persen pegawai BPJS Kesehatan bisa mendapatkan vaksin. rr laeny sulistyawati/antara ed:ilham tirta

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement