Kamis 04 Mar 2021 11:40 WIB

Disney akan Tutup 60 Toko di Amerika Utara

Disney akan fokus pada pengembangan e-commerce.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Ribuan orang mengantri masuk toko Disney di Shanghai. Toko ini dibuka sejak 2 Mei 2016.
Foto: EPA
Ribuan orang mengantri masuk toko Disney di Shanghai. Toko ini dibuka sejak 2 Mei 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, KALIFORNIA -- Walt Disney Co berencana menutup 60 lebih tokonya di Amerika Utara. Langkah itu menghilangkan sekitar 20 persen dari jejak globalnya, karena perusahaan akan lebih fokus pada e-commerce

Saat ini Disney memiliki sekitar 3000 toko. Jumlahnya terus menyusut selama bertahun-tahun, sebab perusahaan hiburan terbesar di dunia tersebut bereksperimen melalui berbagai cara, guna menyampaikan barang dagangannya kepada para penggemar. 

Baca Juga

Sebagai bagian dari upaya mengurangi ketergantungan pada toko fisiknya sendiri, Disney telah membuat situs webnya lebih ramah konsumen dan membuka butik di pengecer lain. Perusahaan ini sekarang memiliki sekitar 600 lokasi ritel di seluruh dunia saat Anda memasukkannya ke dalam taman hiburannya. 

"Sementara perilaku konsumen telah bergeser ke arah belanja online, pabdemi global telah mengubah harapan konsumen dari pengecer," kata Presiden Unit Produk Konsumen, Permainan, dan Penerbitan Disney Stephanie Young seperti dilansir Bloomberg, Kamis (4/3).

Disney merupakan salah satu perusahaan perizinan terbesar di dunia. Hanya saja, penjualan pada lisensi barang dagangan dan bisnis ritelnya turun 7 persen pada tahun lalu menjadi 4,18 miliar dolar AS. Sebagian besar karena penutupan toko terkait pandemi. 

Saham Disney sedikit berubah dalam perdagangan setelah pengumuman. Harga saham Disney turun kurang dari 1 persen menjadi 192,26 dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu (3/3) di bursa New York.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement