Kamis 04 Mar 2021 10:04 WIB

Kemenhan Luncurkan Dua Kapal Angkut Tank Buatan Dalam Negeri

Kapal AT-8 dan AT-9 bagian integral dari pembangunan kekuatan pertahanan TNI AL.

KSAL Laksamana Yudo Margono bersama Kabaranahan Kemenhan, Marsda Yusuf Jauhari meneken dokumen serah terima  KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 di Batam, Rabu (3/3).
Foto: Dok Kemhan
KSAL Laksamana Yudo Margono bersama Kabaranahan Kemenhan, Marsda Yusuf Jauhari meneken dokumen serah terima KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527 di Batam, Rabu (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Kementerian Pertahanan RI (Kemenhan) kembali menambah kekuatan alutsista Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dengan berhasil menyelesaikan proses pembangunan dua unit jenis kapal angkut tank (AT)-8 dan AT-9 hasil kerja sama dengan industri pertahanan dalam negeri, yaitu PT Bandar Abadi Ship Builders and Dry Docks.

Peluncuran kapal di galangan PT Bandar Abadi Batam, Provinsi Kepulauan Riau pada Rabu (3/3), ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh KSAL Laksamana Yudo Margono didampingi Kabaranahan Kemenhan Marsda Yusuf Jauhari, dan Komisaris PT Bandar Abadi Stanly Rojali.

Sedangkan prosesi shipnaming (penamaan) KRI AT-8 dan AT-9 diawali dengan pemotongan pita kendi oleh Ny. Vero Yudo Margono selaku ibu kandung kapal yang didampingi oleh Ny. Sjeicha Yusuf Jauhari beserta Direktur PT Bandar Abadi Marslina Simanjuntak, yang dilanjutkan dengan peluncuran KRI Teluk Wondama-527.

Sekretaris Jenderal Kemenhan, Marsdya Donny Ermawan Taufanto dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemenhan, Marsda Yusuf Jauhari, mengapresiasi penyelesaian pembangunan kedua kapal AT yang hanya memakan waktu selama 22 bulan. Padahal, target awal dibutuhkan waktu pembangunan 30 bulan.

Selanjutnya kapal AT-8 dan AT-9 diberi nama KRI Teluk Weda-526 dan KRI Teluk Wondama-527. Marsda Yusuf Jauhari menyampaikan, kegiatan penamaan dan peluncuran kapal merupakan salah satu milestone pembangunan kapal yang menandai pertama kalinya kapal berada di air. Sehingga, menjadi tradisi TNI AL di seluruh dunia untuk mengacarakannya.

"Kita harapkan kehadiran kedua kapal ini akan meningkatkan performa pelaksanaan tugas-tugas TNI Angkatan Laut," kata Yusuf mewakili Marsdya Donny di Batam, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (3/3).

Yusuf menuturkan, kapal AT merupakan bagian integral dari pembangunan kekuatan pertahanan negara pada umumnya dan kekuatan TNI AL. "Sesuai dengan perencanaan strategis yang telah ada, peluncuran Kapal Angkut Tank tersebut bertujuan memenuhi jumlah minimal kapal yang bisa dioperasikan dalam mendukung pemenuhan tugas," ujar Yusuf.

Menurut Yusuf, pembangunan kapal AT-8 dan AT-9 merupakan wujud kontribusi Kemenhan dalam mendukung kemandirian industri pertahanan dalam negeri. Kebijakan itu pada akhirnya dapat meningkatkan laju perekonomian bangsa dan kesejahteraan rakyat indonesia khususnya, untuk melewati kontraksi ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

"Karenanya, saya mengharapkan agar industri pertahanan dalam negeri, dalam hal ini galangan kapal nasional dapat meningkatkan kemampuan untuk mampu berkompetisi di pasar global melalui peningkatan kapasitas produksi, manajemen, serta teknologi modern agar mampu bersaing dengan kompetitor luar negeri,” ujar Yusuf.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement