Kamis 04 Mar 2021 09:43 WIB

Klopp Tolak Karantina Pemain Selama 10 Hari Usai Bela Timnas

Pascalaga internasional, Liverpool terancam kehilangan pemain inti selama 10 hari.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.
Foto: AP/Laszlo Balogh
Pelatih Liverpool, Juergen Klopp.

REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Pelatih Liverpool, Juergen Klopp, mempertanyakan kebijakan anyar terkait keharusan isolasi mandiri selama 10 hari terhadap siapa pun yang kembali dari negara yang masuk daftar merah penyebaran Covid-19, yang telah dikeluarkan Pemerintah Inggris. Kebijakan ini berpotensi membuat Liverpool kehilangan sejumlah penggawa andalan selama 10 hari pascatampil pada laga internasional.

Rencananya, pada akhir bulan ini, para pemain Liverpool, terutama yang berasal dari Amerika Selatan dan Portugal, akan memperkuat timnas negara masing-masing pada babak kualifikasi Piala Dunia 2022. Namun, hampir sebagian besar negara di Amerika Selatan dan Portugal masih masuk dalam daftar merah penyebaran Covid-19 yang telah dikeluarkan Pemerintah Inggris.

Pemerintah Inggris pun telah mengeluarkan kebijakan baru terkait pencegahan penyebaran Covid-19. Dalam kebijakan baru tersebut, siapa pun, termasuk atlet-atlet papan atas, yang kembali dari negara-negara yang masuk dalam daftar merah tersebut harus menjalani karantina selama 10 hari di hotel terdekat di bandara.

Kebijakan ini kabarnya telah dikomunikasikan kepada Federasi Sepak Bola Inggris (FA) dan otoritas penyelengara Liga Primer Inggris. Tentu, hal itu bakal merugikan Liverpool pada sisa kompetisi musim ini. Di skuad Liverpool, setidaknya ada tiga pemain asal Brasil, yaitu Alisson, Fabinho, dan Roberto Firmino. Selain itu, ada pula Diogo Jota, yang berasal dari Portugal.

Klopp pun mempertanyakan kebijakan ini. Menurutnya, bukan tidak mungkin the Reds tidak akan mengizinkan para penggawanya untuk tampil dalam laga internasional apabila harus melakukan isolasi mandiri selama 10 hari.

''Saat ini, kami belum mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Mungkin, sebagian besar klub juga setuju, kami tidak bisa membiarkan pemain pergi begitu saja dan saat kembali harus menjalani masa isolasi selama 10 hari. Ini rasanya tidak mungkin,'' ujar Klopp seperti dilansir ESPN, Kamis (4/3).

Pelatih asal Jerman itu pun menegaskan, klub berhak mendapatkan prioritas utama terkait penampilan seorang pemain di atas lapangan. Klub, dia menambahkan, telah mengeluarkan dana besar untuk bisa menggaji pemain-pemain secara profesional.

Eks pelatih Borussia Dortmund itu mengakui, sulit untuk menemukan solusi terbaik. Namun, Klopp sepertinya sudah cukup tegas terkait sikap Liverpool dalam isu ini.

''Kami harus berani mengakui, klub telah membayar mahal pemain. Karena itu, klub harus menjadi prioritas utama. Selain itu, kami tidak bisa menyenangkan semua pihak. Namun, setiap pihak rasanya setuju, kami tak bisa membiarkan pemain pergi memperkuat negaranya masing-masing dan kemudian saat kembali harus menjalani karantina selama 10 hari di hotel. Kami tidak bisa melakukannya,'' kata Klopp menegaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement