Kamis 04 Mar 2021 06:04 WIB

Setahun Kobe Bryant Tiada, Vanessa Ingin Move On

Vanessa mengaku mendiang Kobe dan Gianna merupakan sumber kekuatannya untuk bangkit.

Rep: Gumanti Awaliyah / Red: Endro Yuwanto
Istri Kobe Bryant, Vanessa.
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
Istri Kobe Bryant, Vanessa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setahun sudah Vanessa Bryant ditinggal selamanya oleh Kobe Bryant dan Gianna. Kematian suami dan anaknya itu menjadi pukulan hebat bagi Vanessa, namun kini ia mengatakan harus bangkit dan melanjutkan kehidupan.

"Rasa sakit ini tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Tapi saya harus bangkit dan maju terus," kata Vanessa dilansir TMZ, Kamis (4/3).

Vanessa juga mengaku bahwa mendiang Kobe dan Gianna merupakan sumber kekuatannya untuk bangkit. "Mereka menginspirasi saya untuk berusaha lebih keras dan menjadi lebih baik setiap harinya. Kasih sayang mereka tidak bersyarat dan mereka mendukung saya dalam banyak hal," jelas dia.

Dari pernikahannya dengan sang legenda bola basket LA Lakers, Vanessa dikaruniai empat orang anak termasuk Gianna. Saat ini, Vanessa bersama ketiga buah hatinya, Natalia (18 tahun), Bianka (4 tahun), dan Capri (1 tahun) harus berjuang melanjutkan hidup.

"Terus-menerus berbaring di tempat tidur sambil menangis tidak akan mengubah keadaan. Bangkit dari tempat tidur dan move on akan membuat hari kami menjadi lebih baik. Itulah yang harus saya lakukan," tambah Vanessa.

Setelah Kobe dan Gianna tiada, Vanessa banyak memgambil alih berbagai proyek yang dikerjakan Kobe, baik itu di dunia hiburan maupun amal. Vanessa pun telah mengubah nama yayasan nirlaba Kobe menjadi "Mamba & Mambacita Sports Foundation" demi menghormati mendiang Gianna.

Mambacita merupakan nama panggilan Gianna, sementara Kobe akrab dijuluki "The Black Mamba". Meski nama yayasan diubah, visi misinya tetap sama yakni membantu atlet dan wanita yang kurang terlayani dalam olahraga.

Vanessa juga bekerja dengan penulis Ivy Claire untuk menyelesaikan novel Kobe bertajuk "Epoca: The River of Sand" yang siap dirilis pada Desember mendatang.

Kobe, juara NBA dan putrinya, bersama tujuh orang lainnya tewas ketika sebuah helikopter yang membawa mereka ke pertandingan bola basket, jatuh di California Selatan, Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement