Rabu 03 Mar 2021 21:42 WIB

Pendidikan Harus Beradaptasi dengan Pandemi

Bupati Banyumas berharap meski beradaptasi, kualitas pendidikan tidak boleh turun

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah murid kelas 6 mengenakan masker ketika kembali belajar tatap muka. Kegiatan pendidikan di tingkat dasar dan menengah, harus bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi. Hal itu disampaikan Bupati Banyumas Achmad Husein seusai menerima laporan pelaksanaan program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation, dari Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Dr Nurkolis dan Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Irawati, Rabu (3/3).
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah murid kelas 6 mengenakan masker ketika kembali belajar tatap muka. Kegiatan pendidikan di tingkat dasar dan menengah, harus bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi. Hal itu disampaikan Bupati Banyumas Achmad Husein seusai menerima laporan pelaksanaan program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation, dari Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Dr Nurkolis dan Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Irawati, Rabu (3/3).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Kegiatan pendidikan di tingkat dasar dan menengah, harus bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi. Hal itu disampaikan Bupati Banyumas Achmad Husein seusai menerima laporan pelaksanaan program Pengembangan Inovasi untuk Kualitas Pembelajaran (PINTAR) Tanoto Foundation, dari Koordinator Program PINTAR Tanoto Foundation Dr Nurkolis dan Kepala Dinas Pendidikan Banyumas, Irawati, Rabu (3/3).

Bupati mengungkapkan, kondisi pandemi Covid 19 yang terjadi saat ini telah pelaksanaan kegiatan pendidikan di Tanah Air, termasuk juga di Banyumas. ''Dalam kondisi ini, kualitas belajar harus tetap diupayakan semampu dan sekuat tenaga agar capaiannya maksimal,'' jelasnya.

Untuk itu, dia menilai perlu ada sistem atau aplikasi yang memudahkan para siswa bisa terus belajar dengan hasil capaian yang bisa terus terpantau.

Dia menilai, kegiatan kerjasama antara Pemkab Banyumas dan Tanoto Foundation, sejauh ini masih lebih banyak fokus pada pengembangan guru. Untuk itu, dia meminta agar pada kerjasama selanjutnya lebih fokus pada program pengembangan siswa.  ''Kalau perlu, dilakukan dengan model tatap muka terbatas. Bisa seminggu sekali bertemu 5 orang siswa dengan 1 guru,'' ujarnya.

Model kegiatan pendidikan yang dilaksanakan, menurut Bupati, bisa berupa refresh materi atau penguatan mata pelajaran, agar para siswa tetap bisa merasakan sekolah dan merasa didampingi gurunya.

Menanggapi hal tersebut, Dr Nurkolis menyatakan akan menindaklanjuti kerjasama dalam bentuk dukungan inovasi yang adaptif dengan situasi pandemi. Misalnya dengan cara penguatan budaya baca siswa berbasis IT. ''Selain itu, kami menfasilitasi aplikasi Learning Manajemen Sistem (LMS) yang akan memudahkan anak-anak dan guru di Banyumas mereka melakukan pembelajaran jarak jauh,'' katanya.

Nurkolis menyebutkan, dari hasil survei yang dilakukan pihaknya, alat belajar yang banyak digunakan oleh guru siswa selama melaksanakan pendidikan jarak jauh, adalah dengan menggunakan grup Whatsapps. ''Alat ini sebenarnya bisa di manajemen lebih baik sehingga kegiatan belajar siswa lebih terukur dengan tetap meminimalisir biaya kuota internet,'' katanya.

Di akhir pertemuan, Bupati meminta agar kolaborasi antara Pemkab Banyumas dengan Tanoto Foundation melalui Program PINTAR bisa tetap dilanjutkan dan  diintensifkan implementasinya ke banyak pihak. ''Program kerjasama ini perlu dilanjutkan karena dampaknya sudah terlihat baik. Kalau tahun ini selesai, langsung  diperpanjang saja,'' katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement