Rabu 03 Mar 2021 20:55 WIB

50 Warga Binaan Dipindahkan ke Lapas Pekalongan Pascabanjir

Banjir sempat merendam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan.

Lapas (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Lapas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Sebanyak 50 orang dari 100 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Pekalongan, Jawa Tengah, dipindahkan kembali dari Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIA Pekalongan setelah kondisi banjir surut, Rabu (3/3).

Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Pekalongan Agus Wijayanto di Pekalongan, Rabu, mengatakan bahwa banjir yang melanda di daerah setempat menyebabkan kantor lapas terendam sehingga pihaknya mengevakuasi ratusan warga binaan ke Rutan Kelas IIA Pekalongan dan Rutan Kelas IIB Batang.

"Saat ini banjir sudah berangsur surut sehingga 50 warga binaan yang berada di Rutan Pekalongan kami pindahkan kembali ke lapas. Pemindahan ini tentu mengedepankan protokol kesehatan," katanya.

Mereka, kata Wijayanto, akan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di ruang kamar yang terpisah dengan warga binaan lain yang sebelumnya sudah berada di lapas.

Kepala Rutan Kelas IIA Pekalongan Anggit Yongki Setiawan mengatakan bahwa pemindahan kembali warga binaan Lapas Pekalongan secara bertahap. Sebelumnya, sebanyak 100 warga binaan yang dievakuasi ke Rutan Pekalongan akibat banjir.

Namun, hingga Rabu baru 50 warga binaan yang sudah dikembalikan ke lapas karena melihat kondisi banjir mulai surut.

"Sisanya sebanyak 50 warga binaan akan dipindahkan secara bertahap mengingat pemulihan pascabencana, seperti tempat tidur, perlu disiapkan dan dibersihkan terlebih dahulu," katanya.

Adapun bagi warga binaan yang rentan, seperti lansia ataupun sakit, untuk sementara di Rutan Kelas IIA Pekalongan. Pemindahan warga binaan ke Lapas Kelas IIA, kata dia, akan diprioritaskan bagi mereka yang kondisi tubuhnya sehat karena banjir belum sepenuhnya surut.

"Kami masih menunggu kesiapan dari lapas sebelum memindahkan warga binaan yang hingga sekarang masih berada di rutan," kata Anggit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement