Rabu 03 Mar 2021 19:34 WIB

Sustainability Report untuk Lembaga Amil Zakat

Sustainability report menghadirkan potret keberlanjutan sebuah program dan lembaga.

Zakat Digital Ilustrasi.
Foto:

Sektor filantropi Islam tentu berbeda dengan sektor swasta. Sustainability report relevan digunakan LAZ dengan menyesuaikan pedoman dari bahasa bisnis minded diselaraskan dengan LAZ. Maka penerapan Sustainability report di LAZ dilakukan beberapa perubahan dan penyesuaian dengan tetap merujuk pada GRI.

Roh utama penerapan Sustainability report di LAZ adalah ikhtiar baru dalam mewujudkan isu keberlanjutan di filantropi. Sustainability report bukan hanya menghitung dampak dari sebuah program filantropi tetapi juga dampak keberlanjutan di bidang ekonomi, sosial termasuk lingkungan dari sebuah program filantropi.

Isu keberlanjutan menjadi mutlak dalam berbagai program di LAZ. Manfaat yang diberikan para muzakki dan donatur tidak hanya berhenti pada satu program konsumtif, tetapi juga memberikan dampak berkelanjutan. Jika selama ini laporan yang diberikan berkutat berapa jumlah penerima manfaat dan jenis programnya, maka sustainability report akan memotret dampak lebih jauh.

Adanya sustainability report akan membuat manajemen program LAZ memikirkan sebuah program yang jangkauannya lebih luas dan bertahan lama hanya dengan sebuah program. Sustainability report juga akan memotret dimensi internal LAZ. Prinsip keberlanjutan juga diterapkan dalam operasional LAZ mulai dari karyawan, aset, hingga manajemen.

Isu-isu lingkungan yang selama ini dipotret dari program eksternal juga mesti diterapkan dalam manajemen internal. Keberlanjutan lingkungan di internal LAZ bisa misalnya memotret pemakaian air, kertas, listrik dan lainya. Kita bisa merefleksikan kembali bahwa kegiatan filantropi Islam tidak hanya beroientasi eksternal kepedulian lingkungan dimulai dari internal.

Memulai penerapan sustainability report bagi LAZ bisa dilakukan seperti penulis terapkan di LAZNAS PPPA Daarul Qur'an. Sebagai LAZNAS pertama yang menerapkan Sustainability Report, ada penyesuaian modul yang bisa diterapkan dalam program filantropi Islam.

Meski menggunakan standar GRI, target penggunaan sustainability report di awal bukan untuk mendapat pengakuan internasional. Isu utama yang penting dalam penerapan sustainability report di awal adalah inovasi dalam program sekaligus transparansi yang berujung pada peningkatan kepercayaan publik ke lembaga.

Penerapan sustainability report di LAZ telah mendapat dukungan Baznas, Kemenag, BWI dan FOZ serta semua stakeholder mengapresiasi gagasan ini. Tentu sebagai penerapan pertama sustainability report bagi LAZ akan ditemukan banyak catatan untuk perbaikan. Ide dan gagasan ini digulirkan untuk mendapatkan respons dan masukan dari pakar sustainability, GRI dan pengiat filantropi serta para profesional SDG'S atas sustainability report di LAZ.

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement