Rabu 03 Mar 2021 19:16 WIB

Sambut Kunjungan Komisi II, Bank Kalsel Paparkan Kinerja

Meski pandemi kinerja keuangan Bank Kalsel tahun 2020 tetap mampu bertumbuh positif

Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menyambangi Bank Kalsel Kantor Cabang Jakarta, yang berlokasi di Sahid Building, Jalan Jenderal Sudirman 86, Jakarta Pusat, Selasa (2/3).
Foto: Bank Kalsel
Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menyambangi Bank Kalsel Kantor Cabang Jakarta, yang berlokasi di Sahid Building, Jalan Jenderal Sudirman 86, Jakarta Pusat, Selasa (2/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Dalam rangka monitoring dan evaluasi kinerja dan perkembangan bisnis perbankan daerah, dalam hal ini adalah Bank Kalsel, Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menyambangi Bank Kalsel Kantor Cabang Jakarta, yang berlokasi di Sahid Building, Jalan Jenderal Sudirman 86, Jakarta Pusat, Selasa (2/3) lalu.

Tim Komisi II yang berhadir antara lain Hj. Dewi Damayanti Said, SE, MM selaku Wakil Ketua Komisi II; HM. Iqbal Yudiannoor, SE selaku Sekretaris Komis II; beserta para Anggota yang terdiri atas H. Burhanuddin, S.Sos, M.Pd; H. Haryanto, SE; Aris Gunawan; H.A. Rozanei HN, ST; Hj. Rizky Niraz Anggraini, BCOM, MIDP. Kedatangan tim Komisi II tersebut disambut hangat oleh Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin, dan Kepala Bank Kalsel Kantor Cabang Jakarta beserta jajarannya.

Dalam keterangannya, Dewi Damayanti Said selaku Wakil Ketua Komisi II menyampaikan salah satu fokus perhatian kinerja Komisi II yang mana dalam hal ini menyoroti pencapaian kinerja perbankan daerah yang merupakan milik Pemerintah Daerah. “Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan dalam beberapa kurun waktu terakhir sangat konsen terhadap capaian kinerja dari Bank Kalsel terutama yang menyangkut evaluasi terhadap kinerja tahun 2020 dan proyeksi di tahun 2021,” terang Dewi.

photo
Komisi II DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menyambangi Bank Kalsel Kantor Cabang Jakarta, yang berlokasi di Sahid Building, Jalan Jenderal Sudirman 86, Jakarta Pusat, Selasa (2/3). - (Bank Kalsel)

 

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Bank Kalsel, Agus Syabarrudin, membeberkan satu-persatu capaian kinerja Bank Kalsel di tahun 2020 beserta dengan rencana bisnis tahun 2021. “Meski dipengaruhi keadaan ekonomi yang tidak menentu sebagai akibat dari Pandemi Covid-19, kinerja keuangan Bank Kalsel tahun 2020 tetap mampu bertumbuh positif dan memperoleh hasil yang cukup bagus," katanya dalam siaran pers, Rabu (3/3).

Dari sisi Aset, jika di tahun 2019 lalu Bank Kalsel mampu membukukan Rp 13,95 triliun, maka pada tahun 2020 ini naik menjadi Rp 14,85 triliun. Jika dipersentasekan ada kenaikan hingga mencapai 6,43 persen per Desember 2020. Nilai ini lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Aset seluruh BPD se-Indonesia BUKU II yang hanya bertumbuh di 3,02 persen.

Khusus untuk Kantor Cabang Jakarta, aset tumbuh sebesar 4,06 persen dimana posisi tahun 2019 adalah Rp 2,03 triliun, naik sebesar Rp 82,48 miliar sehingga menjadi Rp 2,11 di posisi akhir tahun 2020.

Kemudian dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) kinerja pertumbuhannya juga mengalami kenaikan hingga 9,57 persen dari tahun 2019. Jika tahun 2019 lalu DPK hanya mencapai Rp10,97 triliun, maka di tahun 2020 naik menjadi Rp 12,02 triliun.

Sedangkan untuk Kantor Cabang Jakarta, di tahun 2020 berhasil mencatatkan nilai sebesar Rp 1,91 triliun, naik sebesar Rp 522,78 miliar dari posisi tahun 2019 sebesar Rp 1,39 triliun, atau tumbuh 37,53 persen.

Untuk Kredit dan Pembiayaan pada tahun 2020 naik menjadi Rp 11,19 triliun, dimana di tahun 2019 lalu capaiannya sebesar Rp 10,45 triliun. Artinya ada kenaikan sebesar 7,13 persen. Dari pencapaian tersebut, Kredit Produktif yang meliputi Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi menyumbang sekitar 46,22 persen.

Ini tentunya sudah sangat baik seiring dengan komitmen Bank Kalsel yang ingin menggeliatkan sektor ekonomi produktif di Banua, dimana pada tahun 2020 membukukan Rp 5,17 triliun naik 3,82 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp 4,98 triliun.

“Untuk kinerja Kredit Kantor Cabang Jakarta, berhasil mencatatkan realisasi sebesar Rp 2,32 triliun di penghujung tahun 2020, tumbuh 3,86 persen atau mengalami kenaikan sebesar Rp 86,46 miliar, apabila dibandingkan dengan realisasi di tahun 2019, yakni sebesar Rp 2,24 triliun. Pencapaian pertumbuhan ini dinilai cukup baik, apabila dibandingkan dengan pertumbuhan kredit nasional yang berada di angka minus 2,42 persen,” tambah Agus.

Secara konsolidasi, pertumbuhan yang cukup signifikan adalah pada kinerja Laba (setelah pajak), yang dalam hal ini menunjukkan hasil yang cukup baik apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Nilai yang berhasil dibukukan adalah Rp 196,50 miliar pada tahun 2020 ini. Pencapaian tersebut lebih tinggi 23,04 persen dibanding realisasi tahun 2019 lalu yang hanya mencapai Rp 159,70 miliar. Sedangkan untuk posisi NPL, pada tahun 2020 ini Bank Kalsel berhasil mencatatkan NPL sebesar 3,64 persen, lebih baik jika dibandingkan dengan posisi tahun lalu (2019) sebesar 4,14 persen.

Secara umum, pencapaian indikator keuangan utama Bank Kalsel, berada di atas rata-rata peer group BPD BUKU II seluruh Indonesia, yang dalam hal ini mengindikasikan Bank Kalsel tetap mampu bertahan di kondisi pandemi Covid-19 saat ini. Atas hal tersebut, Bank Kalsel optimistis di tahun 2021 ini akan mampu mencatatkan kinerja yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Terkait Kebijakan bisnis di tahun 2021, Bank Kalsel mengangkat tema Growing in The Crisis yang diinterpretasikan ke dalam tiga Model Bisnis sebagai Key Success Factor untuk dapat terus bertumbuh di tengah krisis, antara lain Survival Mode, Adaptive Mode dan Offensive Mode. Model Bisnis tersebut diimplementasikan pada dua Grand Strategy, yakni IT Development dan People Development, yang kemudian diturunkan lagi pada tiga fokus strategi yang terdiri dari Optimalisasi Pendapatan untuk dapat mempertahankan rentabilitas dalam kondisi wajar, efisiensi biaya berdasarkan skala prioritas, dan Menjaga Kualitas Kredit (NPL).

“Dengan tiga fokus strategi tersebut diharapkan Bank Kalsel mampu meningkatkan kinerja keuangannya untuk tahun 2021 baik itu dalam hal pertumbuhan aset, pertumbuhan DPK, pertumbuhan kredit, maupun laba menjadi lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” tutup Agus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement