Rabu 03 Mar 2021 07:49 WIB

Lima Daerah di Bandung Raya Sepakat Kembangkan BRT 

Keberadaan BRT diharapkan dapat membantu mengurai kemacetan.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Lima pemerintah kabupaten/kota di wilayah Bandung Raya bersepakat mendorong pengembangan angkutan massal berbasis jalan berupa bus rapid transit (BRT). Kolaborasi lima pemerintah daerah ini disambut baik Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat (Jabar) Setiawan Wangsaatmaja.

Kesepakatan bersama pengembangan BRT di kawasan perkotaan Cekungan Bandung itu ditandatangani saat kegiatan di Hotel Courtyard by Marriott, Kota Bandung, Selasa (2/3). Melibatkan Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang.

Setiawan mengatakan, kesepakatan ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, Kementerian Perhubungan (Kemenhub), dan lima pemerintah kabupaten/kota di Bandung Raya untuk mengembangkan pelayanan dasar transportasi.

Menurut Setiawan, adanya BRT ini dapat membantu memenuhi kebutuhan angkutan orang di kawasan perkotaan Cekungan Bandung. “Pergerakan orang di Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang, sangat luar biasa. Ada sekitar sepuluh juta penduduk yang bermukim di lima daerah itu,” kata dia.

 

Setiawan meyakini, dengan adanya kesepakatan bersama dan kolaborasi ini, pengembangan dan pengelolaan BRT akan berjalan optimal. Ia berharap keberadaan BRT nantinya dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan, serta mengurangi polusi. “Dalam pengelolaan yang sifatnya lintas daerah itu betul-betul harus ada kerja sama dengan baik,” ujarnya.

Menurut Direktur Angkutan Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Ahmad Yani, pengembangan BRT menjadi komitmen pemerintah pusat untuk membenahi sistem angkutan umum secara keseluruhan.

“Nanti ada LRT segala macam yang sudah disiapkan dan dikembangkan oleh Pemerintah Jawa Barat. Itu juga saya yakin akan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan sistem transportasi secara menyeluruh, khususnya di Cekungan Bandung ini,” kata Ahmad.

Setelah penandatangan kesepakatan bersama ini, menurut Ahmad, pihaknya akan membuat persiapan untuk menyusun lini masa dan detail pelaksanaan pembangunan BRT.

Pembangunan BRT diharapkan selesai pada 2023, dan nantinya diharapkan dapat terintegrasi dengan moda angkutan lainnya di kawasan perkotaan Cekungan Bandung. “Yang paling penting adalah nanti integrasi dengan moda lain, dengan kereta, kereta cepat, dan lain sebagainya. Itu merupakan bagian yang tidak terpisahkan,” ujar Ahmad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement