Rabu 03 Mar 2021 06:43 WIB

Pemerintah Sudah Datangkan 38 Juta Dosis Vaksin Sinovac

Seluruh vaksin akan digunakan untuk program vaksinasi massal secara gratis.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Petugas berjalan di samping envirotainer yang berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 15 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin Sinovac Ready to Fill (RTF) tiba di Indonesia, selanjutnya akan diproses oleh PT Bio Farma dan rencananya akan didistribusikan mulai Februari 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas berjalan di samping envirotainer yang berisi bahan baku vaksin Covid-19 setibanya di PT Bio Farma, Jalan Pasteur, Kota Bandung, Selasa (12/1). Sebanyak 15 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin Sinovac Ready to Fill (RTF) tiba di Indonesia, selanjutnya akan diproses oleh PT Bio Farma dan rencananya akan didistribusikan mulai Februari 2021. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 10 juta dosis bulk atau bahan baku vaksin Covid-19 kembali tiba di Indonesia pada Selasa (2/3) siang. Dengan penambahan ini, maka total pemerintah sudah mendatangkan 38 juta dosis vaksin Covid-19 (termasuk bulk). Seluruhnya akan digunakan untuk program vaksinasi massal secara gratis.

"(Bulk vaksin yang datang) selanjutnya diolah dan diproduksi lebih jauh oleh Bio Farma," ujar Presiden Jokowi dalam unggahan di media sosial, Selasa (2/3) malam.

Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono menambahkan, kedatangan 10 juta dosis bahan baku vaksin ini merupakan kedatangan kelima setelah sebelumnya pemerintah juga telah mendatangkan vaksin siap pakai dan bulk. Pada kedatangan pertama dan kedua, pemerintah mendatangkan sebanyak 1,2 juta dan 1,8 juta dosis vaksin siap pakai. Adapun untuk kedatangan ketiga dan keempat masing-masing sebanyak 15 juta dan 10 juta dosis bahan baku vaksin telah didatangkan.

Dengan demikian, pemerintah telah mendatangkan 38 juta dosis vaksin yang berasal dari perusahaan Sinovac. Seluruh dosis vaksin akan digunakan untuk mendukung program vaksinasi massal secara gratis yang menargetkan 181,5 juta masyarakat.

"Bertahap nanti kemudian akan datang 185 juta vaksin yang berasal dari Sinovac," kata Dante.

Baca juga : Demokrat, Marzuki Alie dan Rencana KLB di Bali

Bahan baku tersebut, sebagaimana bahan baku pada kedatangan ketiga dan keempat, selanjutnya akan diolah dan diproduksi lebih jauh oleh BUMN farmasi PT Bio Farma yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Vaksin Covid-19 produksi Sinovac tersebut sebelumnya juga telah menerima izin penggunaan darurat dari BPOM serta mengantongi fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Dante juga menyebutkan, selain mengadakan vaksin Covid-19 yang berasal dari Sinovac, pemerintah juga telah memperoleh komitmen pengadaan vaksin dari sejumlah perusahaan farmasi lainnya, yakni AstraZeneca dari Inggris, Pfizer-BioNTech dari Jerman dan Amerika, serta Novavax dari Amerika yang kesemuanya akan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah.

"Kesemua vaksin tersebut akan memenuhi kebutuhan vaksinasi seluruh masyarakat Indonesia," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement