Rabu 03 Mar 2021 05:15 WIB

Islam Menuntun Tammy Keluar dari Depresi Berat

Tammy menyadari kekeliruannya tentang Islam dan Muslim.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Mualaf/Ilustrasi
Foto: Republika/Mardiah
Mualaf/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam akhirnya menuntun Tammy Perkins keluar dari kehidupan gelapnya. Kehidupan yang berat akibat kemiskinan dan masa remaja yang salah melangkah membuat wanita asal Amerika Serikat itu sempat melalui masa-masa depresi berat.

Tammy yang juga berpikiran konservatif secara politik sempat memiliki pertentangan terhadap Islam. Namun kehidupan kelamnyalah yang justru membawanya menuju perkenalan dengan seorang Muslim, yang kemudian membukakan matanya tentang Islam.

Baca Juga

Ajaran kebaikan dalam Islam membuat hatinya tergugah. Terlebih, ajaran Islam melarang alkohol dan pergaulan bebas, dua hal yang membuat kehidupan Tammy berantakan.

Seperti diterbitkan dalam arsip Discovering Islam, Tammy menceritakan kisah hidupnya hingga akhirnya ia memutuskan memeluk Islam. Tammy lahir dan besar di Amerika Serikat, tepatnya di kota yang sangat kecil di negara bagian yang sangat kecil di Timur Laut negara itu, New Hampshire.

Dia tumbuh di kota Kristen kulit putih yang sangat kecil, yang tidak beragam sama sekali. Sejak usia sangat kecil, 5 atau 6 tahun, ia terbiasa berjalan ke gereja setempat sendirian.

Tammy benar-benar tumbuh di bawah naungan gereja dan di sanalah ia diajari tentang Tuhan. Keluarganya sangat miskin, sehingga ibunya kerap kali mengirim anak-anaknya, termasuk Tammy ke gereja untuk makan.

Sebab, gereja biasanya memasak makanan untuk orang miskin. Karena itulah, ia merasa gereja selalu menjadi bagian dari hidupnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement