Selasa 02 Mar 2021 20:49 WIB

Pejabat Kesehatan Brasil Desak Karantina Nasional

Rumah sakit di Brasil sudah kehabisan tempat tidur untuk pasien Covid-19

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
 Petugas kesehatan garis depan menerima dosis vaksin Oxford-AstraZeneca untuk COVID-19, di markas besar Oswaldo Cruz Foundation di Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu, 23 Januari 2021.
Foto: AP/Bruna Prado
Petugas kesehatan garis depan menerima dosis vaksin Oxford-AstraZeneca untuk COVID-19, di markas besar Oswaldo Cruz Foundation di Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu, 23 Januari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Asosiasi pejabat kesehatan Brasil mendesak pemerintah menerapkan karantina nasional. Hal itu karena rumah sakit-rumah-sakit di negara Amerika Latin itu sudah kehabisan ranjang untuk pasien unit gawat darurat. Setiap hari hampir 1.000 orang meninggal dunia karena Covid-19.

"Kembalinya pandemi di beberapa negara bagian membuat jaringan bantuan swasta dan publik ambruk dan meningkatkan risiko penyebaran virus di semua wilayah Brasil," kata Dewan Nasional Menteri Kesehatan Brasil dalam surat terbuka mereka, Selasa (2/3).

Baca Juga

Dewan itu menambahkan, Brasil sedang mengalami momen paling buruk sejak pandemi dimulai. Pekan lalu, Brasil mengalami pekan paling mematikan sebanyak 8.244 orang meninggal dunia karena virus Covid-19.

Surat yang dari dewan yang mewakili 27 menteri kesehatan Brasil itu menyarankan agar kota-kota yang tidak lagi memiliki ranjang untuk pasien unit gawat darurat melakukan karantina wilayah. Sementara sisanya menerapkan jam malam dari pukul 20.00 hingga 06.00.

Brasil baru berhasil mengimunisasi hampir empat persen populasinya. Hingga saat ini virus korona telah menewaskan hampir 240 ribu orang di negara paling besar di Amerika Selatan itu.

Sementara itu, Kolombia menjadi negara Amerika Latin yang menerima vaksin dari program Covax. Program yang didirikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu bertujuan untuk memastikan agar negara-negara yang paling miskin mendapatkan vaksin Covid-19.

Beberapa hari satu tahun sejak Kolombia melaporkan kasus Covid-19 pertama mereka. Sekitar 117 ribu dosis vaksin yang dikembangkan Pfizer/BioNTech tiba di Bogota. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement