Selasa 02 Mar 2021 19:23 WIB

21 Ribu Penyintas Gempa Mamuju Masih di Pengungsian

Pengungsi bertahan di pengungsian karena rumah mereka rusak berat.

21 Ribu Penyintas Gempa Mamuju Masih di Pengungsian. Tim medis memeriksa balita di tenda pengungsian korban gempa bumi, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (4/2/2021). Memasuki hari ke-21 pasca gempa bumi di Sulawesi Barat, pengungsi mengeluhkan sejumlah penyakit diantaranya batuk, alergi, demam, hipertensi dan diare.
Foto: ANTARA/Akbar Tado
21 Ribu Penyintas Gempa Mamuju Masih di Pengungsian. Tim medis memeriksa balita di tenda pengungsian korban gempa bumi, Mamuju, Sulawesi Barat, Kamis (4/2/2021). Memasuki hari ke-21 pasca gempa bumi di Sulawesi Barat, pengungsi mengeluhkan sejumlah penyakit diantaranya batuk, alergi, demam, hipertensi dan diare.

IHRAM.CO.ID, MAMUJU -- Sebanyak 21 ribu penyintas gempa masih bertahan di sejumlah titik pengungsian di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.

Ketua Tim Satgas Transisi Darurat ke Pemulihan Pascagempa di Sulawesi Barat Muhammad Idris merinci sebanyak 17 ribu pengungsi di Kabupaten Mamuju dan lebih 4.000 pengungsi di Kabupaten Majene. 

Baca Juga

Para penyintas gempa yang masih bertahan di pengungsian tersebut merupakan pengungsi yang terpaksa bertahan karena rumahnya rusak berat. Para pengungsi diperkirakan akan bertahan lama di titik-titik pengungsian.

"Para pengungsi riil inilah yang perlu mendapat perhatian khusus," kata Idris yang juga Sekretaris Provinsi Sulbar, pada pada rapat monitoring dan evaluasi bersama Tim Satgas Transisi Darurat ke Pemulihan Pascagempa di Sulbar di Markas Kodim 1418/Mamuju, Selasa (2/3).

 

Ia juga menyampaikan saat ini masih terdapat tujuh titik pengungsian yang dikelola secara langsung oleh tim satgas. "Tetapi, tempat-tempat pengungsian mandiri yang dilakukan oleh warga itu, jauh lebih butuh perhatian daripada yang ditangani pemerintah," ujarnya.

Warga yang masih terus bertahan di pengungsian membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Sementara terkait relawan, Idris mengatakan di masa transisi tersebut jumlah relawan sudah jauh menurun, yakni 1.329 orang yang berasal dari 51 lembaga/organisasi.

"Setelah dilakukan registrasi ulang terhadap relawan, pada masa transisi tercatat 51 lembaga/organisasi profesional yang memiliki anggota 1.329 orang yang saat ini membantu proses pemulihan pascagempa di Sulbar," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement