Selasa 02 Mar 2021 18:57 WIB

Bek Wolves Sulit Temukan Kelemahan Skuad Manchester City

City masih sangat kokoh di puncak klasemen.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola, kanan, memberikan instruksi kepada para pemainnya selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan West Ham United di stadion Etihad di Manchester, Inggris, Sabtu, 27 Februari 2021.
Foto: Martin Rickett / Pool via AP
Pelatih kepala Manchester City Pep Guardiola, kanan, memberikan instruksi kepada para pemainnya selama pertandingan sepak bola Liga Utama Inggris antara Manchester City dan West Ham United di stadion Etihad di Manchester, Inggris, Sabtu, 27 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bek Wolverhampton Wanderers, Leander Dendoncker antusias menatap laga berkelas di depan mata. Timnya bakal menyambangi markas Manchester City.

Duel pekan ke-27 Liga Primer Inggris itu berlangsung di Stadion Etihad, Manchester, Rabu (3/3) dini hari WIB. Dendoncker sulit menemukan kelemahan di skuat lawan.

"Mereka memiliki pemain hebat, bahkan jika anda melihat bangku cadangan mereka, itu luar biasa," kata pesepak bola berkebangsaan Belgia ini, dikutip dari laman resmi klubnya, Selasa (2/3).

Ia menilai pelatih Josep Guardiola sangat mudah menerapkan kebijakan rotasi di City. Pep jarang memakai starting xi yang sama di setiap pertandingan.

Tapi kualitas tetap terjaga. Manchester Biru, menurut Dendoncker mampu beradaptasi dengan baik di tengah jadwal padat musim ini.

"Mereka tampil di banyak pertandingan, tapi mereka juga memiliki banyak pemain," ujar sosok yang juga bisa berperan sebagai gelandang bertahan ini.

Dendoncker berpendapat area tengah dan depan selalu dirotasi oleh tuan rumah. Hanya di lini belakang yang nyaris tetap diisi oleh pemain yang sama.

Tapi pendekatan the Citizens tak berbeda. Guardiola membuat klub tersebut menguasai bola, dan tidak memberi lawan kesempatan untuk mengembangkan permainan.

"Jadi mereka menekan dengan garis pertahanan yang sangat tinggi," ujar Dendoncker.

Pesepak bola yang bulan depan berusia 26 tahun itu cenderung memuji kubu City. Namun bukan berarti ia menyerah sebelum bertanding.

Ada 90 menit yang harus dimainkan. Segala sesuatu bisa terjadi di Etihad.

"Dalam sepak bola, segalanya mungkin. Musim lalu, kami menang di sana, jadi mengapa tidak kali ini?" tutur Dendoncker berisi pertanyaan seputar magis lapangan hijau.

Ia menyadari, kubunya tentu bakal menjalani laga sulit. City sedang bagus-bagusnya.

Tuan rumah baru saja mengukir kemenangan dalam 20 partai beruntun di berbagai kompetisi. Namun selalu ada kesempatan membuat kejutan di olahraga ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement