Selasa 02 Mar 2021 13:41 WIB

PTBA akan Bangun PLTS di Bekas Lahan Tambang Akhir Tahun Ini

Pembangunannya akan dilakukan di bekas lahan tambang PTBA di Tanjung Enim dan Ombilin

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan, Sabtu (5/11).
Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Alat-alat berat dioperasikan di pertambangan Bukit Asam yang merupakan salah satu area tambang terbuka (open-pit mining) batu bara terbesar PT Bukit Asam Tbk di Tanjung Enim, Lawang Kidul, Muara Enim, Sumatra Selatan, Sabtu (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada akhir tahun ini akan memulai pembangunan PLTS di bekas lahan tambangnya. Langkah ini dilakukan perusahaan untuk bisa meningkatkan bauran energi di Indonesia.

Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin menjelaskan rencananya perusahaan akan membangun PLTS dengan kapasitas 200 MW. Pembangunannya akan dilakukan di bekas lahan tambang milik PTBA di Tanjung Enim dan Ombilin.

Baca Juga

"Kami sudah siapkan lahan, lahan lahan bekas tambang kami yang sudah kami reklamasi akan kami bangun PLTS dengan kapasitas 200  MW. Rencannaya, akhir tahun ini akan mulai pembangunannya," ujar Arviyan, Selasa (2/3).

Ia mengatakan langkah ini juga dilakukan perusahaan sebagai salah satu wujud PTBA juga bergerak ke bidang EBT. Disatu sisi, penggunaan lahan bekas tambang juga mampu menekan biaya pembangunan PLTS karena memanfaatkan lahan tidur.

"Ini salah satu transofrmasi kami, area reklamasi kita untuk memberikan nilai ekonomis," ujar Arviyan.

Ia juga menuturkan selain proyek PLTS tersebut, saat ini PTBA juga sudah membangun beberapa PLTS skala kecil dalam bentuk CSR ke masyarakat. Ada beberapa PLTS yang dibangun untuk kebutuhan listrik masyarakat pedesaan dan fasilitas umum desa.

"Kami bangun PLTS dalam skala kecil seperti di Sumatera Barat, Tanjung  Raja dan juga di Lampung," ujar Arviyan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement