Senin 01 Mar 2021 21:50 WIB

Meski Aparat Mulai Represif, Warga Myanmar Tetap Berdemo

Massa nekat berdemo meski pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 18 orang..

Red: Mohamad Amin Madani

Pengunjuk rasa anti-kudeta melarikan diri dari gas air mata yang diluncurkan oleh pasukan keamanan di Yangon, Myanmar, Senin (1/3). (FOTO : AP)

Pengunjuk rasa anti-kudeta melarikan diri dari gas air mata yang diluncurkan oleh pasukan keamanan di Yangon, Myanmar, Senin (1/3). (FOTO : AP)

Dalam gambar dari video ini, pengunjuk rasa anti-kudeta melarikan diri dari gas air mata yang diluncurkan oleh pasukan keamanan di Yangon, Myanmar, Senin (1/3). (FOTO : AP)

Dalam gambar dari video ini, pengunjuk rasa anti-kudeta melarikan diri dari gas air mata yang diluncurkan oleh pasukan keamanan di Yangon, Myanmar, Senin (1/3). (FOTO : AP)

Dalam gambar dari video ini, pengunjuk rasa anti-kudeta melarikan diri dari gas air mata yang diluncurkan oleh pasukan keamanan di Yangon, Myanmar, Senin (1/3). (FOTO : AP)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengunjuk rasa anti-kudeta melarikan diri dari gas air mata yang diluncurkan oleh pasukan keamanan di Yangon, Myanmar, Senin (1/3).

Massa yang menentang kudeta militer kembali ke jalan-jalan kota besar Myanmar, bertekad untuk melanjutkan protes mereka terhadap perebutan kekuasaan oleh militer Februari lalu.

Massa nekat turun ke jalan meskipun pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 18 orang di seluruh negeri hanya sehari sebelumnya.

 

 

 

 

 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement