Senin 01 Mar 2021 15:43 WIB

Tiket Pesawat Sumbang Deflasi Kota Malang

Angkutan udara mengalami penurunan harga sebesar 6,294 persen.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Friska Yolandha
Penumpang antre di bandara (ilustrasi). Kota Malang mengalami deflasi 0,01 persen dengan penurunan harga tiket pesawat menjadi penyumbangnya.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Penumpang antre di bandara (ilustrasi). Kota Malang mengalami deflasi 0,01 persen dengan penurunan harga tiket pesawat menjadi penyumbangnya.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Kota Malang mengalami deflasi sekitar 0,01 persen pada Februari 2021. Tiket pesawat yang mengalami penurunan harga turut memberikan andil dalam situasi tersebut.

"Angkutan udara mengalami penurunan harga sebesar 6,294 persen dengan andil 0,07 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, Sunaryo di Kota Malang, Senin (1/3).

Baca Juga

Penyumbang deflasi di Kota Malang berikutnya dari harga daging ayam ras. Komoditas ini mengalami penurunan harga pada Februari sekitar 2,07 persen. Hal ini berarti andil deflasi di Kota Malang mencapai 0,02 persen.

Kelompok penyumbang deflasi posisi ketiga berasal dari tahu mentah. Menurut Sunaryo, harga komoditas tersebut sempat menurun sebanyak 4,06 persen. "Dengan andil deflasi sebesar 0,02 persen," ucap Sunaryo.

 

Di sisi lain, ada pula sejumlah komoditas utama penyumbang inflasi pada Februari 2021 di Kota Malang. Pertama, komoditas cabai rawit yang mengalami kenaikan 7,44 persen. Bahan makanan ini memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen.

Selanjutnya, kelompok tukang bukan mandor juga turut memberikan kontribusi inflasi di Kota Malang. Kenaikannya sekitar 1,94 persen dengan andil inflasi 0,02 persen.

Penyumbang inflasi terbesar ketiga di Kota Malang dari komoditas cabai merah. Sunaryo menyatakan, bahan ini sempat mengalami kenaikan harga sekitar 13,44 persen. "Dengan andil inflasi sebesar 0,01 persen," jelasnya.

Kota Malang menjasi satu-satunya kota di Jawa Timur (Jatim) yang mengalami deflasi pada Februari 2021. Untuk informasi, daerah dengan inflasi tertinggi di Jatim dialami Surabaya dengan angka 0,29 persen. Sementara wilayah dengan inflasi terendah, yakni Sumenep sekitar 0,02 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement