Senin 01 Mar 2021 14:06 WIB

Fraksi PKS: Warga Tunggu Gerak Cepat Bobby Nasution

Banjir di Kota Medan terakhir kali merendam 10 kecamatan.

Wali Kota Medan terpilih Muhammad Bobby Afif Nasution (kedua kanan) didampingi istri Kahiyang Ayu (kanan) bersama Wakil Wali Kota Medan terpilih Aulia Rachman (ketiga kiri) didampingi istri Shaula Ardianty (kedua kiri) bersiap mengikuti pelantikan di Medan, Sumatera Utara, Jumat (26/2/2021). Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman dilantik menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan periode 2021-2024.
Foto: ANTARA/Irsan Mulyadi
Wali Kota Medan terpilih Muhammad Bobby Afif Nasution (kedua kanan) didampingi istri Kahiyang Ayu (kanan) bersama Wakil Wali Kota Medan terpilih Aulia Rachman (ketiga kiri) didampingi istri Shaula Ardianty (kedua kiri) bersiap mengikuti pelantikan di Medan, Sumatera Utara, Jumat (26/2/2021). Muhammad Bobby Afif Nasution-Aulia Rachman dilantik menjadi Wali Kota-Wakil Wali Kota Medan periode 2021-2024.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Medan menyebutkan warga sedang menunggu gerak cepat dari Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution untuk mewujudkan Kota Medan tanpa banjir.

"Di pidato perdana pada rapat paripurna pekan ini, kan disebut bahwa penanganan banjir. Begitu juga sewaktu kampayeoilkada, dan kini benar-benar ingin dirasakan warga," terang anggota Fraksi PKS DPRD Kota Medan, Syaiful Ramadhan.

Ia menerangkan, banjir selalu terulang setiap tahun di ibu kota Provinsi Sumut tersebut, bukan cuma disebabkan sampah atau buruknya insfrastruktur, tetapi dikarenakan faktor lain.

Pernyataan menantu Presiden Joko Widodo dalam pidato perdana terkait egosentris dinilai pihaknya merupakan masalah tersendiri, dan patut menjadi perhatian semua pihak terkait.

"Mas Bobby ada menyebutkan soal penyelesaian banjir, dan persoalan lainnya. Tapi, terlebih dahulu harus menyelesaikan masalah egosentris lembaga, dan ini merupakan langkah yang perlu kita dukung," katanya.

Seperti diketahui, peristiwa banjir di Kota Medan yang terakhir kali telah merendam 10 wilayah kecamatan, terutama di daerah aliran sungai mengakibatkan 26.671 jiwa menjadi korban terdampak di Medan.

"Sejak awal Fraksi PKS sudah 'mencium' persoalan BWS (Balai Wilayah Sungai) yang memiliki domain penuh terhadap sungai, seperti kurang peduli. Kemudian diperburuk penanganan masalah-masalah timbul di sungai itu," tutur Syaiful.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement