Ahad 28 Feb 2021 14:58 WIB

Sekolah di Lampung Boleh Tatap Muka Jika Sudah Zona HIjau

Saat ini Bandar Lampung masih dalam zona oranye.

Sekolah tatap muka (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Budi Candra Setya
Sekolah tatap muka (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung akan mengizinkan pelaksanaan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) secara tatap muka di sekolah. Syaratnya yaitu setelah wilayah Bandar Lampung berada di zona hijau dalam peta penularan Covid-19.

"Masalah pembukaan sekolah secara tatap muka kami lihat situasinya. Ini kan masih dalam pandemi, artinya kalau tidak zona hijau kami tidak bisa izinkan pembelajaran tatap muka," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bandar Lampung, Sukarma Wijaya, di Bandar Lampung, Ahad (28/2).

Dia mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaanakan menunggu sampai kondisi benar-benar aman dan kondusif untuk memulai pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah. "Kami diberi kesempatan, bisa membuka sekolah apabila daerah sudah zona hijau," kata dia.

Sukarma menyebut, setelah wilayah berada di zona hijau atau tanpa kasus Covid-19, dinas akan mengizinkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Namun jika setelah itu ada kasus penularan virus corona pada tenaga pendidik atau siswa, maka kegiatan belajar mengajar di sekolah bisa dihentikan lagi.

"Jadi saya tidak ingin terlalu gegabah dan ceroboh, kami ikuti dulu saja aturan yang ada, insya Allah setelah di zona hijau Bandar Lampung mulai sekolah tatap muka," kata dia.

Sukarma menjelaskan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bandar Lampung akan membahas perpanjangan pelaksanaan pembelajaran dari jarak jauh via daring dengan Wali Kota Bandar Lampung yang baru, Eva Dwiana. "Saya akan bertemu dengan Wali Kota Eva Dwiana dan membicarakannya, karena kemarin kan sampai April dan kondisi sekarang kita masih zona oranye," kata dia.

Menurut Sukarma, sekolah-sekolah di Kota Bandar Lampung sudah mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. "Semua sudah siap protokol kesehatan tapi kan belum bisa terlaksana karena masih berisiko tinggi karena pandemi Covid-19 belum juga berakhir," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement