REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada yang bisa mengalahkan istirahat tidur siang yang panjang. Sayangnya, terlalu lama tidur siang ternyata mengakibatkan konsekuensi kesehatan yang serius.
Dalam penelitian yang dipresentasikan pada konferensi European Society of Cardiology (ESC) tahun lalu, tim akademisi dari Universitas Kedokteran Guangzhou menetapkan bahwa tidur siang selama lebih dari satu jam sehari meningkatkan risiko seseorang untuk semua penyebab kematian sebesar 30 persen. Kemudian, berisiko terkena penyakit kardiovaskular sebesar 34 persen.
“Tidur siang adalah hal yang umum di seluruh dunia dan umumnya dianggap sebagai kebiasaan yang sehat,” penulis studi Dr. Zhe Pan seperti dilansir dari laman The Ladders, Ahad (28/2).
Pandangan umum yang ada di masyarakat adalah tidur siang meningkatkan kinerja dan melawan konsekuensi negatif dari 'hutang tidur'. Studi mereka menentang pendapat yang dipegang luas ini.
Meta-data baru berasal dari 313.651 partisipan yang secara independen berpartisipasi dalam 20 studi yang dilakukan sebelumnya. Tiga puluh sembilan persen sampel mengatakan mereka secara rutin tidur siang lebih dari satu jam. Secara seimbang, tidur siang setiap hari dapat meningkatkan risiko kematian dini sekitar 19 persen.
Analisis lebih lanjut tampaknya menunjukkan ini bukan tentang frekuensi tidur siang dan lebih banyak tentang apa yang dikatakan frekuensi tentang kesehatan tidur seseorang secara keseluruhan. Tidur siang sebentar di sana-sini tampaknya tidak masalah untuk mengganti tidur yang tidak cukup.
Tetapi kondisi yang membuat tidur siang yang sehat jauh lebih spesifik daripada yang membuatnya berisiko. Karena itu, mekanisme di balik hubungan tidur siang dengan kematian dini semuanya korelatif. Selain itu, penulis mengakui sebagian besar masih belum diketahui.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
