Ahad 28 Feb 2021 08:16 WIB

Polres Cianjur Amankan 2.040 Kantong Miras Oplosan

2.040 miras oplosan ditemukan di warung berkedok depot jamu di jalan utama Cianjur.

2.040 miras oplosan ditemukan di warung berkedok depot jamu di jalan utama Cianjur (Foto: ilustrasi)
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
2.040 miras oplosan ditemukan di warung berkedok depot jamu di jalan utama Cianjur (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Polres Cianjur, Jawa Barat, mengamankan 2.040 kantong miras oplosan dalam razia yang digelar secara acak di sejumlah titik. Kasat Narkoba Polres Cianjur AKP Ali Jupri, saat dihubungi Sabtu (27/2), mengatakan, pihaknya masih banyak menemukan warung berkedok depot jamu di Jalan Raya Bandung-Cianjur, Kecamatan Sukaluyu, Mande, Karangtengah, Cianjur, hingga Cilaku, yang masih beroperasi.

"Sehingga kami lakukan razia secara acak dan mendadak ke sejumlah titik dan berhasil menemukan miras oplosan di belasan warung yang masih beroperasi. Bahkan pemilik tidak dapat berdalih, ketika kita temukan ratusan kantong miras oplosan yang disembunyikan di luar warung," katanya.

Baca Juga

Ia menjelaskan, selama ini berbagai cara dilakukan pemilik warung miras oplosan untuk mengelabui petugas, bahkan beberapa botol miras disembunyikan di dalam kendaraan dan luar warung untuk mengelabui petugas. Namun, informasi warga memudahkan petugas menemukan barang bukti. 

Pihaknya berharap warga berperan aktif membantu petugas dalam memberantas penyakit masyarakat terutama peredaran narkoba, minuman keras dan penyakit masyatakat lainnya. Pasalnya, selama ini banyak laporan yang masuk dan langsung dilakukan razia.

"Untuk penjual, saat ini masih kita lakukan pemeriksaan dan diminta menandatangani perjanjian untuk tidak mengulangi kembali kesalahannya. Kalau kembali tertangkap, kita akan akan kenakan sanksi tegas," katanya.

Baca juga : Beredar Hoaks Kiai Ma’ruf Bolehkan Jual Miras

Ia menegaskan, dibeberapa wilayah korban jiwa akibat menengak miras oplosan kembali berjatuhan, sehingga pihaknya akan terus melakukan razia secara acak, guna mengantisipasi semakin maraknya peredaran miras oplosan yang dapat menelan korban jiwa. Sementara beberapa orang penjual yang sudah beberapa kali tertangkap petugas, mengaku tidak memiliki pekerjaan lain, sehingga terpaksa kembali berjualan miras oplosan dan miras berbagai merek untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Terpaksa pak, karena tidak punya keahlian lain, saya sempat bekerja di luar kota, namun ketika pulang ke Cianjur karena di PHK, saya bingung mau kerja apa, terpaksa kembali berjualan miras oplosan," kata Samin seorang penjual miras oplosan yang ditangkap petugas.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement