Ahad 28 Feb 2021 07:06 WIB

Penggunaan Bahasa Ibu Berkontribusi pada Capaian Siswa

Bahasa ibu memiliki peran penting untuk menjamin inklusivitas dalam pendidikan.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Friska Yolandha
Seorang guru bahasa Inggris mengajar saat belajar tatap muka di salah satu rumah warga di Kota Kupang, NTT, Senin (10/8). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mendukung penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran kelas awal di Provinsi NTT.
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Seorang guru bahasa Inggris mengajar saat belajar tatap muka di salah satu rumah warga di Kota Kupang, NTT, Senin (10/8). Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mendukung penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran kelas awal di Provinsi NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mendukung penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran kelas awal di Provinsi NTT. Hasil penelitian internasional menunjukkan bahwa penggunaan bahasa ibu memberikan kontribusi yang positif terhadap pencapaian target atau hasil belajar siswa, terutama di kelas awal.

"Ada 72 bahasa daerah di NTT yang saat ini yang telah dipetakan. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa dari 72 bahasa daerah itu sebagian besar atau bahkan semua bahasa daerah itu menjadi bahasa ibu di wilayah provinsi NTT," ucap Kepala Badan Bahasa, E Aminudin Aziz, dalam keterangannya, Jumat (27/2). 

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arief Rachman mengatakan bahwa Hari Bahasa Ibu Internasional diperingati untuk meningkatkan kesadaran atas keragaman bahasa dan budaya serta multibahasa yang dimiliki. UNESCO menyadari, pentingnya peran bahasa ibu dan bahasa lokal. 

Arief mengungkapkan, UNESCO menggarisbawahi pentingnya multilingualisme, khususnya penggunaan bahasa ibu, pada kehidupan sehari-hari maupun pembelajaran di sekolah. Bahasa ibu dinilai memiliki peran penting untuk menjamin inklusivitas dalam pendidikan, menjembatani proses pengajaran guru terhadap anak melalui daring, serta menyampaikan materi secara multilingual. 

Ia menambahkan, tujuan pembelajaran yang utama di tahun-tahun awal pendidikan adalah pengembangan keterampilan literasi dasar, yakni membaca, menulis, dan berhitung. Untuk bisa mencapai keterampilan itu, maka dibutuhkan pendekatan, metode, teknik maupun strategi pembelajaran yang inovatif. 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Linus Lusi memastikan program strategis untuk mendukung penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran sebagai bahasa transisi ke bahasa Indonesia telah tertuang dalam dokumen peta jalan (roadmap) pendidikan dan kebudayaan Provinsi NTT.

"Penggunaan bahasa ibu dalam pembelajaran sebagai bahasa transisi sudah terintegrasi dengan program quick-win dalam dokumen roadmap grand design," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement