Sabtu 27 Feb 2021 22:37 WIB

PKB Desak Pemerintah Serius Tangani Covid-19 di Ponpes 

PKB mengingatkan rentannya pesantren menjadi klaster Covid-19

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Nashih Nashrullah
Ketua DPP PKB, Daniel Johan, meminta pemerintah lebih serius lagi tangani Covid-19 di pesantren
Foto: Foto: Republika/Fauziah Mursid
Ketua DPP PKB, Daniel Johan, meminta pemerintah lebih serius lagi tangani Covid-19 di pesantren

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua DPP PKB, Daniel Johan, menanggapi kabar merebaknya penularan Covid-19 di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes). Daniel mengungkap ada sebagian Ponpes yang belum tersentuh edukasi mengenai pencegahan dan penanganan Covid-19. 

Daniel mengapresiasi Pemerintah yang sudah melakukan edukasi terkait penerapan disiplin Covid-19 di Ponpes. Namun lantaran jumlah Ponpes amat banyak, menurut Daniel, edukasi tersebut sulit menyentuh semuanya. 

Baca Juga

"Akan tetapi belum seluruhnya mendapatkan paparan edukasi tersebut, terlebih pesantren yang tertutup dari akses luar yang pada akhirnya membuat pesantren-pesantren tersebut sangat rawan menjadi cluster baru penyebaran Covid-19," kata Daniel pada Republika.co.id, Sabtu (27/2).  

Oleh karena itu, Daniel mendesak Satgas Covid-19 dan Kementerian Kesehatan untuk memprioritaskan Ponpes dalam penanganan Covid. Dia mengingatkan pentintnya aspek edukasi dan vaksinasi bagi Ponpes. 

"Kondisi Pesantren yang jumlah santrinya masif di dalam satu lokasi memang sangat rawan akan penyebaran dan penularan Covid-19," ujar Wakil Ketua Komisi IV DPR RI itu. 

Walau mengalami keterbatasan selama pandemi, Daniel mengimbau Ponpes tetap melaksanakan tugas pendidikannya terhadap para santri. Ia tak ingin pandemi malah menyetop hak santri memperoleh pendidikan. Ia hanya berpesan agar Ponpes menerapkan protokol kesehatan dalam segala kegiatan. 

"Di sisi lain pendidikan pesantren harus tetap dilaksanakan dengan keterbatasan yang ada," ucap Daniel. 

Relawan gerakan LaporCovid-19 mendapati kasus klaster Covid-19 di pesantren sudah beberapa kali terjadi. Di Tasikmalaya, Jawa Barat, sekitar 400 santri terkonfirmasi positif Covid-19 pertengahan Februari 2021. Tahun lalu, sebanyak 550 santri dan guru di sebuah pesantren di Kabupaten Kuningan, Jabar, juga terpapar Covid-19. 

Tim LaporCovid-19 mencatat, hingga kini terdapat 8.291 kasus positif Covid-19 di lingkungan pesantren. Satu kasus di antaranya meninggal dunia. Data tersebut belum mencakup kondisi keseluruhan karena tidak semua pesantren melaporkan kasus Covid -19. Kasus positif di pesantren lebih tinggi dibandingkan sekolah yang mencapai 1.142 orang.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement