Sabtu 27 Feb 2021 04:26 WIB

Angka Kebocoran PDAM Kota Cirebon Capai 35 Persen

Dirut Perumda Tirta Giri diminta menekan tingkat kebocoran jadi 20 persen.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolandha
Pekerja merangkai pipa untuk mengalirkan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Angka kebocoran di Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon masih cukup tinggi.
Foto: IRWANSYAH PUTRA/ANTARA
Pekerja merangkai pipa untuk mengalirkan air bersih Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Angka kebocoran di Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon masih cukup tinggi.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Angka kebocoran di Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon masih cukup tinggi. Jajaran manajemen perusahaan daerah itupun diminta untuk menurunkan angka kebocoran tersebut.

Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, menyebutkan, pada awal kepemimpinannya sebagai Wali Kota Cirebon periode pertama, tingkat kebocoran di Perumda Air Minum Tirta Giri Nata mencapai 42 persen. Saat ini, tingkat kebocoran sudah turun di angka 35 persen.

"Kami minta kepada Dirut untuk terus menekan angka kebocoran sampai ambang wajar maksimal 20 persen," ujar Azis, usai melantik Dirut Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon periode 2021-2026, Sofyan Satari, Jumat (26/2).

Masalah distribusi air, kata Azis, masih menjadi catatan bagi Perumda Tirta Giri Nata yang harus dituntaskan. Dia berharap, pelayanan air di Kota Cirebon bisa berlangsung selama 24 jam tanpa henti.

"Pada periode kedua kepemimpinan saya ini, pelayanan air minum harus lebih optimal," tegas Azis.

Selain menekan angka kebocoran, Azis meminta Perumda Tirta Giri Nata untuk mengembangkan core bisnis lain. Dengan demikian, tidak hanya mengandalkan dari hasil penjualan air minum.

"Jika ada core bisnis baru, tentu bisa meningkatkan PAD," tukas Azis.

Sementara itu, Dirut Perumda Air Minum Tirta Giri Nata Kota Cirebon, Sofyan Satari mengungkapkan, penanganan masalah kebocoran sudah menjadi program kerjanya untuk periode yang baru ini. Meski dia mengakui, ada keterbatasan dan tantangan yang harus dihadapi, seperti bertambahnya jumlah penduduk, keterbatasan sumber air, dana investasi dan luasnya cakupan pelayanan.

"Perumda Tirta Giri Nata Kota Cirebon berkomitmen untuk optimalisasi sumber air dan siap untuk menambah jumlah pelanggan," ucap Sofyan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement