Jumat 26 Feb 2021 18:05 WIB

Kisah Relawan Inggris Mandikan 20 Jenazah Covid-19 Tiap Hari

Ia menjadi sukarelawan sejak usia 16 tahun.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Kisah Relawan Inggris Mandikan 20 Jenazah Covid-19 Tiap Hari. Muhi Mikdad (29 tahun) memanfaatkan waktu luangnya menjadi relawan Covid-19 di London, Inggris.
Foto: Muhi Mikdad
Kisah Relawan Inggris Mandikan 20 Jenazah Covid-19 Tiap Hari. Muhi Mikdad (29 tahun) memanfaatkan waktu luangnya menjadi relawan Covid-19 di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pandemi Covid-19 membuat banyak orang membantu menjadi sukarelawan. Salah satunya adalah Muhi Mikdad, seorang sopir taksi yang kini menjadi relawan memandikan jenazah Covid-19.

Dilansir dari My London, Muhi merupakan sopir taksi dari Tower Hamlets, Inggris. Ia menjadi sukarelawan selama empat jam sehari di masjid setempat, mengambil tanggung jawab untuk memandikan jenazah dan tugas-tugas lainnya.

Baca Juga

Muhi Mikdad (29 tahun) berasal dari Bangladesh dan pindah ke London saat berusia 18 tahun. Ia menjadi sukarelawan sejak usia 16 tahun.

Ketika Covid-19 melanda pada Maret 2020, dia memutuskan memberikan waktu sebanyak yang dia bisa untuk menjadi sukarelawan di Masjid London Timur. Di sana ia membantu mengantarkan bahan makanan, obat-obatan, berbicara dengan keluarga yang diisolasi, hingga memandikan jenazah Covid-19.

Dalam Islam, memandikan jenazah sebelum dikuburkan sangat penting, baik untuk keselamatan orang yang menangani almarhum, maupun untuk menghormati orang yang telah meninggal.

Dalam beberapa bulan pertama pandemi, kata Muhi, setidaknya 20 jenazah akan dikirim ke masjid setiap hari. Termasuk mereka yang meninggal karena virus corona dan harus dimandikan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement